Israel Bersukacita Donald Trump Menang Pilpres AS 2024

Israel menikmati dukungan besar pada periode pertama masa jabatan Trump.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 07 Nov 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2024, 09:00 WIB
Donald Trump
Pilpres AS 2024 mempertemukan Donald Trump melawan Kamala Harris. Kelak pemenangnya akan menjadi presiden ke-47 AS. (Dok. Jim WATSON/AFP)

Liputan6.com, Tel Aviv - Para menteri Israel yang sangat nasionalis bersukacita saat Donald Trump memenangkan Pilpres AS 2024.

"Yesssss," kata menteri keamanan nasional Israel yang berhaluan kanan, Itamar Ben Gvir, dalam unggahannya di platform media sosial X.

Sekutu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itu dikenal rasis, anti-Palestina, dan pro-permukiman.

Bezalel Smotrich, yang dijuluki gubernur de facto Tepi Barat yang diduduki dan dituduh memimpin aneksasi wilayah Palestina, juga cepat bereaksi saat hasil Pilpres AS mulai bermunculan.

"Tuhan memberkati Israel. Tuhan memberkati Amerika," kata Smotrich, yang juga menteri keuangan Israel di X.

Selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden AS antara tahun 2016-2020, Trump menerapkan kebijakan luar negeri yang dilihat oleh sebagian orang sebagai salah satu kebijakan AS yang paling pro-Israel, termasuk dia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Pada bulan Juli, Ben Gvir mengatakan kepada Bloomberg bahwa kemenangan Trump akan menguntungkan Israel.

"Dengan Trump, akan lebih jelas bahwa musuh harus dikalahkan," kata Ben Gvir seperti dilansir Middle East Eye, Kamis (7/11).

Komentarnya disampaikan sehari sebelum Netanyahu dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wapres Kamala Harris di Washington.

"AS selalu mendukung Israel dalam hal persenjataan dan persenjataan, namun kali ini yang dirasakan adalah bahwa kami sedang diperhitungkan - bahwa kami berusaha dicegah untuk menang ... Itu terjadi di bawah pengawasan Biden dan memberi Hamas banyak energi," tambahnya.

Smotrich sebelumnya juga mendukung Trump karena menurutnya menunjukkan "keberanian dan integritas" setelah transkrip Trump yang salah diterjemahkan beredar di media Israel mengklaim dia menentang solusi dua negara.

Meski hasil resmi Pilpres AS 2024 belum disahkan, namun keunggulan Trump atas Kamala baik secara electoral votes maupun popular vote memuluskan langkahnya untuk kembali ke Gedung Putih.

Sahabat Sejati Israel

Donald Trump dan Benjamin Netanyahu
Donald Trump dan Benjamin Netanyahu di Oval Office, Gedung Putih, pada tanggal 5 Maret 2018 di Washington DC. (Mandel Ngan / AFP)

Menteri lain dalam pemerintahan Netanyahu juga mengungkapkan kegembiraan mereka atas kembalinya Trump ke Gedung Putih.

"Selamat datang kembali Tuan Presiden!!" tulis Menteri Pendidikan Yoav Kisch.

Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi menulis bahwa Trump adalah "sahabat sejati Israel". Dia menambahkan Trump akan mendukung Israel dalam memulangkan sandera yang ditawan Hamas serta mengamankan "kemenangan mutlak".

Netanyahu sendiri juga menggunakan X untuk memberi selamat kepada Trump.

"Peristiwa bersejarah kembalinya Anda ke Gedung Putih menawarkan awal yang baru bagi AS dan komitmen ulang yang kuat terhadap aliansi besar antara Israel dan AS," tulis Netanyahu.

Perang di Jalur Gaza telah membuat hubungan AS-Israel berada di bawah tekanan serius, sekalipun pada saat bersamaan pemerintahan Biden terus menawarkan dukungan militer dan diplomatik kepada Israel selama 13 bulan terakhir.

Bulan lalu, Gedung Putih memberi tahu Netanyahu bahwa dia memiliki waktu 30 hari untuk mengambil langkah-langkah khusus guna mengatasi krisis kemanusiaan di Jalur Gaza atau berisiko kehilangan bantuan militer AS.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya