Liputan6.com, Seoul - Penyidik yang berusaha mengeksekusi surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol, yang dimakzulkan setelah menerapkan darurat militer, terlibat dalam kebuntuan dengan unit militer di dalam kediaman presiden. Demikian diungkapkan seorang pejabat kepolisian pada Jumat (3/1/2025).
Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) dalam pemberitahuan kepada pers menyatakan telah mulai mengeksekusi surat perintah tersebut, namun pejabat kepolisian menjelaskan penyidik dihalangi untuk memasuki gedung kediaman oleh unit militer yang diduga milik Komando Pertahanan Ibu Kota.
Baca Juga
CIO memiliki waktu hingga Senin (6/1) untuk mengeksekusi surat perintah penangkapan atas tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan terkait penerapan darurat militer oleh Yoon Suk Yeol pada 3 Desember 2024.
Advertisement
Laporan kantor berita Korea Selatan, Yonhap, menyebutkan bahwa unjuk rasa oleh pendukung Yoon Suk Yeol di luar kediaman presiden telah memperumit upaya CIO, ditambah dengan potensi bentrokan dengan Layanan Keamanan Presiden.
Ribuan pendukung Yoon Suk Yeol telah berkumpul di dekat kediaman presiden dalam beberapa hari terakhir untuk menentang pemakzulannya dan menghalangi penangkapannya. Beberapa dari mereka dipaksa dibubarkan oleh polisi dan dibawa dengan paksa.
Pengamat mengatakan bahwa mengeksekusi surat perintah pada Sabtu atau Minggu dapat berisiko menghadapi kerumunan yang lebih besar, sementara melakukannya pada Senin akan terlalu dekat dengan batas waktu.
CIO telah bekerja sama dengan polisi dan unit investigasi kementerian pertahanan untuk melakukan penyidikan bersama terkait deklarasi darurat militer Yoon Suk Yeol yang hanya bertahan kurang lebih enam jam. Yoon Suk Yeol beralasan darurat militer bertujuan untuk melawan apa yang disebutnya kekuatan anti-negara.
Apa yang Terjadi bila Yoon Suk Yeol Ditangkap?
Tim yang mengeksekusi surat perintah penangkapan Yoon Suk Yeol terdiri dari 30 orang dari CIO dan 120 personel polisi, di mana 70 di antaranya menunggu di luar kompleks kediaman.
CIO mengajukan surat perintah penahanan setelah Yoon Suk Yeol mengabaikan tiga panggilan untuk hadir memberikan keterangan. CIO juga telah memperoleh surat perintah untuk menggeledah kediaman presiden.
Tim kuasa hukum Yoon Suk Yeol menyebut surat perintah tersebut "ilegal dan tidak sah" dan telah mengajukan permohonan larangan atas pelaksanaannya.
Pada Jumat, Yun Gap-geun, seorang pengacara dari tim pembela, mengatakan kepada Yonhap bahwa mereka akan mengambil "tindakan hukum" terhadap upaya CIO.
Jika Layanan Keamanan Presiden atau pendukung Yoon Suk Yeol berusaha menghentikan eksekusi penahanan oleh CIO, polisi menyatakan mereka akan ditahan atas tuduhan menghalangi tugas resmi.
Bila Yoon Suk Yeol ditangkap, penyidik berencana membawanya ke kantor pusat CIO di Gwacheon, di selatan Seoul, untuk diperiksa sebelum menahannya di Pusat Penahanan Seoul yang terletak di Uiwang, yang tidak jauh dari situ.
Setelah ditahan, CIO memiliki waktu 48 jam untuk mengajukan surat perintah penangkapan resmi atau membebaskannya.
Advertisement