Elang `Mata-mata` Israel Ditembak Hizbullah

Hizbullah mengklaim pihaknya telah menembak seekor burung elang yang mereka yakini sebagai mata-mata Israel.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Okt 2013, 08:05 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2013, 08:05 WIB
elang-tembak-131018b.jpg

Kelompok Hizbullah mengklaim pihaknya telah menembak seekor burung elang yang mereka yakini sebagai mata-mata Israel.

Dalam situs Al-Manar, Hizbullah menyatakan berhasil menembak dan menangkap elang yang dilengkapi dengan atribut Israel. Di kaki elang tersebut, terdapat cincin bertuliskan huruf yang merujuk Tel Aviv University.

Namun tidak dijelaskan bagaimana nasib elang itu saat ini. Apa sudah mati atau masih hidup? Hizbullah hanya menegaskan, telah berhasil membekuk elang 'mata-mata' itu.

Sementara pihak Israel membantah bahwa elang tersebut digunakan sebagai mata-mata. Menurut mereka, hewan itu diperdayakan untuk penelitian.

"Kami sangat menyayangkan penangkapan elang itu. Kami merasa dirugikan," kata profesor Yossi Leshem Tel Aviv University, seperti dimuat News.com.au, Jumat (18/10/2013).

Dia menjelaskan, elang yang dimiliki Israel untuk penelitian kian berkurang. Kini cuma ada 9 pasang elang yang tersisa.

"Konservasi ini merupakan kerja sama untuk penelitian. Memang tidak cukup bagi kalian (Hizbullah) membunuh orang? Kini hewan pun jadi sasaran," cetus Yossi.

Ilmuwan itu menambahkan, selama ini tudingan elang sebagai mata-mata yang dilayangkan Mesir, Arab Saudi, Sudan, dan Turki sangat tidak berdasar. Sebab tak ada bukti.

"Setiap kali burung ke luar Israel, ditangkap dan disebut sebagai mata-mata. Padahal negara-negara yang menangkap itu juga melakukan penelitian yang sama," tuturnya.

Penangkapan elang milik Israel yang dituding sebagai mata-mata sebelumnya pernah dilakukan negara Sudan dan Mesir.

Dalam penangkapan tersebut, ditemukan alat kecil bertenaga surya pada sayap elang dan tertulis 'Komisi Israel untuk perlindungan alam', Universitas Ibrani Yerussalem. Peralatan itu diduga untuk mentransfer informasi dan foto-foto melalui sistem GPS. (Riz)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya