Liputan6.com, Jakarta Semahal-mahalnya ponsel, kesehatan jauh lebih berharga. Pelajaran hidup itulah yang bisa diambil dari kasus seorang pemuda Tiongkok bernama Wang Shangkun yang harus gagal ginjal hanya demi membeli gawai.
Shangkun, yang Januari lalu berusia 25, rela menjual salah satu ginjalnya demi membeli gawai terbaru keluaran raksasa teknologi Apple pada 2011 lalu. Akibatnya, Wang harus banyak menghabiskan waktunya berbaring di tempat tidur sembari rutin menjalankan cuci darah karena gagal ginjal.
Baca Juga
Dilansir dari Mirror pada Senin (2/12/2019), tahun 2011, Wang dikabarkan ingin menunjukkan iPhone terbaru kepada teman-temannya saat itu. Namun, keluarganya hidup dalam kemiskinan sementara harga ponsel itu sangatlah mahal.
Advertisement
Wang yang saat itu masih berusia 17 tahun memutuskan untuk menjual ginjalnya secara diam-diam di pasar gelap.
"Kenapa aku memerlukan dua ginjal? Satu saja sudah cukup," kata remaja asal provinsi Anhui itu seperti dikabarkan media setempat.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Kompensasi Tak Sebanding Dampaknya
Wang akhirnya pergi ke Chenzou, Provinsi Hunan, untuk melakukan operasinya. Dua ahli bedah melakukan pengangkatan ginjal secara ilegal.
Namun, remaja ini hanya dibayar 22 ribu yuan. Angka ini hanya 10 persen dari total keuntungan. Sisanya disimpan oleh perantara dan dokter yang melakukan prosedur itu. Dengan uang itu, Wang tetap membeli gawai yang ia dambakan.
Ketika sang ibu tahu bahwa iPhone dan iPad yang dibeli putranya dengan uang hasil menjual ginjal, ia pun menelepon polisi. Dikutip dari Daily Mail, pada April 2012, sembilan orang yang terlibat dalam prosedur itu mendapatkan hukuman.
Tiga perantara dipenjara selama tiga sampai lima tahun. Sementara dua dokter bedah mendapatkan kurungan selama tiga tahun. Selain itu, pengadilan memutuskan keluarga Wang mendapat 1,47 juta yuan.
Namun, apa yang diterima keluarga itu tidak tampaknya tidak sebanding dengan risikonya. Kondisi kesehatan Wang terus menurun. Dia mengalami gagal ginjal dan kecacatan.
Sehari-hari, Wang lebih sering berbaring di tempat tidur dan memerlukan cuci darah rutin. Selain itu, dia juga harus meninggalkan studinya dan hidup dengan bantuan sosial.
Advertisement