Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Korea Selatan (Korsel) melarang pesta akhir tahun usai terjadinya lonjakan penularan COVID-19, yang menjadi waktu penyebaran tercepat sejak awal terjadinya pandemi.
Korea Disease Control and Prevention Agency mengatakan, pada Minggu kemarin waktu setempat, tercatat lebih dari 500 kasus COVID-19 selama tiga hari berturut-turut.
Baca Juga
Dikutip dari Channel News Asia pada Selasa (1/12/2020), pihak berwenang bahkan menyebut mereka telah memasuki gelombang ketiga infeksi COVID-19, dengan penularan tercepat dalam hampir sembilan bulan. Hal ini terjadi karena adanya penyebaran di fasilitas militer, sauna, sekolah menengah, dan gereja.
Advertisement
"Acara dan pesta akhir tahun yang diselenggarakan oleh hotel, ruang pesta, penginapan, dan fasilitas akomodasi lainnya akan langsung dilarang," kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun usai rapatnya dengan para pejabat kesehatan.
Chung juga menambahkan, pembatasan akan diperketat pada pertemuan dan kegiatan yang dianggap rawan penularan virus corona, terutama di ibu kota Seoul dan daerah perkotaan lainnya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita
Â
Â
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Gelombang Ketiga
Selain itu, tempat sauna dan pemandian umum yang dinilai memiliki risiko tinggi juga akan dilarang. Kegiatan pelajaran musik yang menggunakan alat musik tiup dan menyanyi pun tak boleh dilakukan.
Mulai Selasa waktu setempat, pembatasan aturan jaga jarak di daerah lain di Korsel pun diperketat.
Mengutip Straits Times, beberapa waktu lalu pemerintah juga telah menyerukan agar semua pertemuan sosial yang direncanakan untuk akhir tahun dibatalkan. Selain itu, pengusaha didorong untuk mempekerjakan karyawannya dari rumah dan lansia diminta untuk di rumah saja.
"Jika kita tidak menghentikan laju penyebaran ini sekarang, kehidupan sehari-hari di mana kita setidaknya bisa mengatur napas akan kembali dibatasi," katanya.
Pertengahan November lalu, pejabat Kementerian Kesehatan Korsel Yoon Tae-ho mengatakan bahwa mereka saat ini berada di tengah gelombang ketiga wabah COVID-19.
"Kami yakin gelombang ketiga infeksi saat ini sedang berlangsung, di wilayah ibu kota," ujarnya.
Mengutip Worldometer per 1 Desember 2020, total kasus COVID-19 di Korea Selatan mencapai 34.652 dengan kasus aktif sebesar 6.241, sementara 526 orang dinyatakan meninggal dunia dan 27.885 dinyatakan sembuh.
Advertisement