Kasus Kanker Serviks Meningkat 15 Persen, Orangtua Diimbau Ikut Sertakan Anak dalam Vaksinasi HPV

Data GLOBOCAN 2020 menunjukkan angka kanker serviks di Indonesia meningkat hampir 15 persen dibandingkan tahun 2018.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 06 Nov 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi kanker serviks
Ilustrasi kanker serviks Credit: pexels.com/Olenka

Liputan6.com, Jakarta Angka kanker serviks di Indonesia meningkat hampir 15 persen dibandingkan tahun 2018. 

Data GLOBOCAN 2020 itu juga menunjukkan Peningkatan tersebut menunjukkan jumlah kasus sebanyak 36.633 dan membunuh 57 perempuan Indonesia setiap harinya. Jika tidak ada tindakan, kematian akibat kanker serviks akan meningkat hampir 50 persen pada tahun 2030.

Mengenai hal ini, dokter spesialis obstetri ginekologi Andi Dharma Putra mengatakan bahwa kanker serviks dikenal sebagai silent killer bagi kaum perempuan. Ini dikarenakan inkubasi Human Papilloma Virus (HPV) tidak menunjukkan gejala apapun dan butuh waktu lama. Bahkan, dapat lebih dari sepuluh tahun untuk berkembang menjadi kanker serviks.

“Terlebih, usia produktif merupakan usia yang rentan terinfeksi oleh HPV, terutama HPV tipe 16 dan tipe 18 yang dapat mengakibatkan kanker serviks,” kata Andi dalam seminar daring Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS), Sabtu (6/11/2021).

Untuk itu, ia menganjurkan perempuan-perempuan di Indonesia untuk tidak menunda dan segera mencari informasi mengenai kanker serviks dan pencegahannya melalui vaksinasi HPV. Orangtua juga perlu mengikutsertakan anak-anaknya mengikuti imunisasi di sekolah, atau berkonsultasi dengan dokter di rumah sakit dan klinik terdekat.

“Sebab, kanker tersebut merupakan salah satu kanker yang dapat dicegah dengan vaksinasi.“


Perlindungan Mulai Usia 9

Sesuai dengan rekomendasi Satgas Imunisasi Anak dan Satgas Imunisasi Dewasa, vaksinasi HPV dapat memberikan manfaat dan perlindungan mulai dari usia 9 hingga 55.

Rekomendasi vaksinasi HPV juga sejalan dengan strategi global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengeliminasi kanker serviks, dengan mencakup hingga 90 persen vaksinasi HPV, 70 persen cakupan skrining, dan 90 persen akses ke pengobatan terkait di semua negara.

Selain itu, vaksinasi HPV tidak hanya mencegah bahaya kanker serviks, tetapi juga penyakit terkait HPV lainnya, seperti beberapa penyakit kulit dan kelamin pada pria.


Vaksinasi HPV di Sekolah

Hingga saat ini, pelaksanaan vaksinasi HPV 2021 di tingkat sekolah dasar telah mencapai 48,79 persen dan ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.

Anak usia sekolah dasar atau sederajat merupakan salah satu sasaran program imunisasi yang dilaksanakan dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

“Ini dimaksudkan untuk meningkatkan kelancaran, efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan BIAS di seluruh wilayah Indonesia,” tutup Andi.

 

 


Infografis Julia Perez Kanker Serviks

[Bintang] Infografis Julia Perez
Infografis perjuangan Julia Perez menghadapi kanker serviks. (Disain: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya