Liputan6.com, Jakarta Bagi banyak orang memiliki mobil listrik yang diproduksi oleh perusahaan milik Elon Musk menjadi hal yang mustahil. Pasalnya, harga untuk mendapatkan satu buah mobil Tesla ini masyarakat harus merogoh kocek yang cukup dalam.
Baca Juga
Advertisement
Namun, sebuah desa di pegunungan yang ada di Provinsi Yunan, China ini justru mendapat julukan sebagai 'Desa Tesla'. Perkampungan Panzhiga sendiri diketahui memiliki penduduk yang mayoritasnya memiliki mobil listrik Tesla.
Popularitas mobil listri sendiri cukup tinggi di seluruh dunia. Namun, biasanya hanya daerah-daerah perkotaan dan telah maju saja terdapat mobil listrik ini. Hal ini dikarena kondisi jalanan serta tempat pengisian bahan bakar yang terbatas. Namun, dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Kamis (17/3/2022) teori tersebut sepertinya terbantahkan oleh sebuah desa pegunungan yang ada di China.
Pasalnya, Tesla menjadi merek mobil yang populer bagi warga desa Panzhiga. Bahkan, baru-baru ini beredar luas di media sosial mengenai adanya video yang memperlihatkan puluhan mobil Tesla berjajar di rumah-rumah warga. Bahkan, sedikitnya terdapat 40 mobil tesla yang dimiliki warga desa Panzhiga.
Sempat dikira sebuah iklan
Video yang memperlihatkan suasana desa Panzhiga dengan julukan Desa Tesla ini sempat dikira netizen sebagai bagian dari iklan milik Elon Musk. Namun, nyatanya media setempat turut meiliput kegiatan warga Panzhiga dengan Tesla selama beberapa minggu untuk membuktikan kebenarannya.
Meski berada di lokasi terpencil bahkan di pegunungan dengan jalur yang cukup sulit, desa ini merupakan rumah bagi lebih dari 40 mobil Tesla. Orang-orang pun sangat senang dengan mobil listrik yang mereka miliki.
Advertisement
Diprakarsai seorang warga
Cai Run merupakan salah satu warga Panzhiga yang telah lama merantau ke ibukota Tiongkok. Namun, meski lama merantau, dirinya tetap memperhatikan kampung halamannya. Bahkan, usai jalan tol dibuat pada 2016 ia pun memilih kembali ke rumah.
Pada Mei 2021 lalu, Cai Run merupakan orang pertama yang membeli dan memanfatkan mobil listrik. Bahkan, dirinya turut mendidik penduduk desa dan menunjukkan semua manfaat menggunakanmobil listrik. Pasalnya, banyak yang belum mengetahui mengenai pemanfaatan mobil listrik dan menganggap tidak ada yang bisa menggantikan mobil bertenaga mesin pembakar. Seiring berjalannya waktu, pendekatan multiorientasi Cai pun bekerja dengan baik.
Cai pun mengajak penduduk desa setempat untuk berkendara di jalanan curam sekitar Panzhiga. Dirinya pun menunjukkan berbagai fitur-fitur otomatis dan menawarkan kontrol kendaran yang bisa menghemat daya baterai. Tak sampai disitu saja, ia juga mengundang anak-anak untuk melihat cahaya dari mobil pada malam hari.
Diberi Supercharger oleh Elon Musk
Karena hal ini pula, banyak warga desa Panzhiga yang mulai untuk membeli mobil Tesla dengan melihat berbagai manfaat yang diberikan. Bahkan, jumlah mobil Tesla di desa Panzhiga ini langsung menjadi sorotan banyak media. Bahkan, kabar tersebut juga sampai pada manajemen Tesla. Perusahan milik Elon Musk ini bahkan memberi kehormatan bagi desa Panzhiga dengan memberikan supercharger yang ditandatangani langsung oleh Elon Musk.
Sejak banyaknya penduduk Panzhiga yang memiliki Tesla, dilaporkan pula jika masyarakat setempat menemukan cara baru untuk memanfaatkan kendaraan listrik tersbeut. Bahkan, mereka menggunakannya untuk mengirim berbagai bahan makanan untuk di jual di perkotaan.
“Dulu, saya menggunakan mobil bahan bakar tradisional untuk mengirim ham ke daerah perkotaan Kota Xuanwei, dan perjalanan pulang pergi lebih dari 160 kilometer. Biaya bahan bakar lebih dari 100 yuan. Sekarang harganya hanya lebih dari 30 yuan dengan Tesla," ujar salah satu penduduk.
Bahkan, karena hal ini pula tak sedikit masyarakat dari luar Panzhiga berkunjung ke desa tersebut. Hal ini membawa dampak posistif bagi lahan pariwisata desa dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Â
Advertisement