Tanem dan Tandur Jadi Pemenang Festival Kembar Banyuwangi

Festival Kembar kembali digelar Pemkab Banyuwangi di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Banyuwangi, hari ini, Senin (9/7/2018).

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 09 Jul 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 16:30 WIB
Tanem dan Tandur
Foto: Pemkab Banyuwangi

Liputan6.com, Jakarta Festival Kembar kembali digelar Pemkab Banyuwangi di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Banyuwangi, hari ini, Senin (9/7/2018). Sebanyak 173 orang dari berbagai usia berkumpul bersama pasangan kembar masing-masing. Beragam lomba unik pun digelar, mulai dari lomba mewarnai saudara kembar, hingga lomba bayi kembar sehat.

Yang menarik kehadiran dua nenek kembar berusia 73 tahun bernama Tanem dan Tandur. Keduanya mengaku senang dengan acara Festival Kembar yang digelar Pemkab Banyuwangi.

Tandur, menurut informasi yang diterima Liputan6.com mengatakan, dirinya bersama pasangan kembarnya tidak pernah terpisah jauh, bahkan keduanya mengaku selalu mengenakan pakaian yang sama setiap hari.

“Kalau bajunya tidak sama badannya panas. Makanya kalai ke pasar mesti bareng-bareng. Kalau saya beli baju merah, Tanem juga beli merah. Jadi sama terus,” ungkap Tandur.

 

Kembar Tiga

Tak hanya itu, Tanem dan Tandur bahkan merasakan hari pernikahan yang sama, duduk di pelaminan yang sama. Namun hanya saja jumlah anak keduanya yang berbeda, Tandur dikaruniai 6 anak, sementara Tanem 7 anak.

Di Festival Kembar tahun ini, Tanem dan Tandur yang juga terdaftar sebagai warga Desa Kedungrejo dinobatkan sebagai pemenang pasangan kembar tertua.

Festival Kemba kali ini tak hanya didominasi kembar dua, ternyata ada juga peserta kembar tiga, seperti anak-anak manis Nadira, Naura, dan Nayra. Mereka dan keluarganya mengaku senang dapat berkumpul bersama anak-anak kembar yang lain.

“Tadi kaget lihat banyak orang kembar. Biasanya cuma lihat ada satu atau dua, tapi di sini ada banyak pasangan kembar. Lucu, soalnya gak hanya wajah, baju yang dipake juga kembar-kembar,” kata Nadira.Sementara sang ibu, Yeni, mengatakan sengaja ikut festival ini untuk mengajarkan ketiga putri kembarnya bersosialisasi. “Sayaingin mengenalkan komunitas kembar di Banyuwangi ke mereka,” kata dia.

 

Aktivitas Positif

Festival kembar 2018 diikuti sebanyak 72 pasangan kembar atau sebanyak 173 peserta mulai usia 0-73 tahun dari seluruh Banyuwangi. Uniknya lagi, ada seorang ibu kembar yang datang bersama kembarannya sekaligus membawa anak kembarnya juga. Sekretaris Daerah Banyuwangi Djadjat Sudrajat mengatakan, Festival Kembar digelar untuk menciptakan komunitas kembar yang positif.

"Kalian adalah istimewa dan merupakan anugerah. Kami ingin ada komunitas sebagai tempat sharing dan beraktivitas positif bagi pasangan kembar. Semoga lewat festival, sharing antar pasangan kembar bisa berlanjut di suatu wadah," pungkas Djajat.

"Melihat animo yang besar ini, ada kemungkinan festival kembar ini akan kami perluas skupnya. Tidak hanya dari Banyuwangi saja, namun kami undang pasangan kembar dari daerah lain," ungkat Djajat menambahkan.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya