Liputan6.com, Jakarta - Lukisan langka yang dibuat Winston Churchill untuk Presiden AS Franklin D. Roosevelt selama Perang Dunia II mencetak rekor. Lukisan milik Angelina Jolie itu menjadi lukisan karya mantan Perdana Menteri Inggris termahal yang berhasil dijual dalam pelelangan. Harganya hampir 8,3 juta Pound sterling atau sekitar Rp165 miliar.
Karya berjudul Menara Masjid Koutoubia resmi terjual pada 1 Maret 2021 oleh Koleksi Keluarga Jolie. Lukisan tersebut menampilkan suasana matahari terbenam di Marrakesh, Maroko, sebuah objek favorit Churcill untuk dilukis.
"Churcill pertama kali mengunjungi Maroko pada 1935 yang membuatnya jatuh cinta dengan kualitas pencahayaan di sana," kata Nick Orchard, Kepala Seni Modern Inggris di Balai Lelang Christie di London, tempat lelang berlangsung, dikutip dari laman CNN, Selasa (2/3/2021).Â
Advertisement
Baca Juga
"Dia merasa lukisannya tentang negara itu salah satu yang terbaik," sambung dia.
Nilai penjualan lukisan itu tiga kali dari perkiraan yang hanya 2,5 juta Pound sterling. Rekor penjualan karya Churcill sebelumnya adalah 1,7 juta Pound sterling atau hampir Rp34 miliar di Sotheby's London.
Menurut sumber yang memiliki pengetahuan sejarah penjualan, aktor Brad Pitt adalah pembeli lukisan Churchill tersebut yang diberikan kepada Jolie sebagai hadiah pada 2011. Pasangan itu kemudian memutuskan berpisah pada 2016 setelah dua tahun pernikahan.
Pitt membeli lukisan tersebut dari penjual barang antik Bill Rau. Ia mengatakan putra Presiden Roosevelt lah yang menjual lukisan tersebut kepada sutradara film pada 1960-an.
Menurut Rau, lukisan tersebut selanjutnya tersimpan di New Orleans. Keluarga menyimpan lukisan tersebut selama lima dekade sebelum mereka mengontak galerinya. M.S. Rau.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Momen Penting di Balik Lukisan
Menara Masjid Koutoubia merupakan satu-satunya lukisan yang dibuat Churchill antara 1939--1945, yakni periode Perang Dunia II berlangsung. Pada Januari 1943, setelah menghadiri Konferensi Kasablanka di Maroko untuk merumuskan strategi melawan Nazi Jerman, Churchill meyakinkan Roosevelt untuk bergabung dengannya di dekat Marrakesh dan menikmati matahari terbenam di balik Pegunungan Atlas.
Menghabiskan waktu bersama dalam waktu singkat itu terpatri dalam benaknya. Ia kemudian mencurahkannya di keesokan harinya sebelum kepergian Roosevelt. Setelah konferensi, kedua pemimpin menuntut penyerahan tanpa syarat dari Jerman, Italia, dan Jepang --deklarasi bersejarah yang berdampak besar dalam perang.
"Lukisan itu menggambarkan momen yang dibagikan antara kedua pemimpin dunia seperti mereka melihat lanskap Marrakesh saat matahari terbenam di balik Pegunungan Atlas, dan mengetahui Churchill memberikan lukisannya kepada FDR setelah mereka menghabiskan waktu bersama membuatku sangat senang," ujar Rau.
Churchill mulai melukis setelah dewasa, usianya saat itu sekitar 40 tahun. Hobi itu sebagai pelampiasan atas kegagalan serangan laut selama Perang Dunia I yang dibayarnya dengan kehilangan gelar Penguasa Pertama Angkatan Laut. Tidak diragukan, ia sangat produktif dengan lebih dari 500 karya dihasilkannya Pasar untuk karya mantan perdana menteri itu terus berkembang.Â
Advertisement