Liputan6.com, Jakarta - Olahraga kini telah menjadi sebuah kebutuhan utama masyarakat ibu kota. Mengakomodir peminatan itu, makin banyak tempat gym yang menawarkan kelas olahraga dengan biaya lebih terjangkau.
Tren olahraga yang kekinian juga makin berkembang. Jika dulu hanya seputar aerobik dan senam saja yang dibuat dalam kelas olahraga berkapasitas besar, kini ada poundfit sampai yoga yang sebelumnya hanya bisa dinikmati orang berkantong tebal.Â
Baca Juga
"Banyak sekali orang yang ingin berolahraga dengan jenis kelas yang bervariasi. Dan mencari wadah atau sarana olahraga tanpa harus ke gym, dan bisa memilih kelas yang mau diikuti dan bayar sesuai kelas yang diinginkan," ungkap Manager Marketing Roccaspace, Merry Syefrida saat wawancara melalui pesan tertulis dengan Liputan6.com, Kamis, 31 Agustus 2023.
Advertisement
Roccaspace bahkan berdiri sejak 2019, sebelum pandemi dan peningkatan kebutuhan kelas olahraga yang makin terjangkau. Kini setelah 4 tahun berjalan Roccaspace sudah memiliki 14 cabang di Jakarta, Depok, Bogor, dan Yogyakarta.Â
Hal ini berkat berkembangnya tren olahraga berbentuk komunitas dengan berbagai pilihan cabang olahraga. Untuk mengakomodir kebutuhan ini, Roccaspace menggunakan beberapa space vanue yang masif dan strategis untuk digunakan sebagai tempat berolahraga bersama.Â
Berbagai kelas yang bisa diikuti di Roccaspace antara lain poundfit, pound unplugged, zumba, zumba toning, cardio toning, cardio dance, kpop cardio, aeroboxing, CID, yoga, pilates, muayfit, fatloss workout, Live dance movement, contender, hingga stongnation. Hal yang menggembirakan bagi pecinta olahraga adalah tarifnya yang hanya sekitar Rp45 ribu hingga Rp50 ribu per kelas atau sekali kedatangan.Â
Bayar Kelas untuk Sekali Kedatangan
Merry menyambung, saat ini menurutnya belum ada keanggotaan tetap atau member. Jumlah kelas mengikuti kuota masing-masing venue, sehingga kapasitas yang bisa ikut serta akan berbeda-beda. Venue ada yang bisa diisi hingga 250 orang, namun ada yang kapasitasnya hanya 100 orang.
"Minat orang makin tinggi karena itu seringnya sold out slot kelas roccaspace," tambah Merry.
Salsa, salah seorang peminat olahraga poundfit pun mengungkapkan alasan ikut kelas yang diadakan oleh Roccaspace. "Yang lebih enaknya sebenernya mereka bisa bayar per visit enggak perlu jadi member atau langsung bayar per bulan. Jadi kalau enggak datang, kita nggak rugi," ungkapnya saat wawancara melalui pesan teks, Sabtu (2/9/2023)
Menurutnya, secara harga memang banyak kelas dari tempat gym kini sudah pukul rata sekitar Rp40 ribu per kelas. Meski terbilang sangat murah, manfaat olahraga tetap bisa dirasakan dengan kelas yang menampung banyak orang.
"Kalo ngomongin bermanfaat sih ya manfaat banget khususnya buat orang-orang yang mau olahraga, terus mostly perempuan dan indoor kebanyakan di mall," tambahnya.
Tak hanya di Roccaspace, Salsa mengaku juga mengikuti poundfit di Cardio Intense Drumming (CID). Lalu sekarang ia justru sedang les renang dua bulan terakhir dan mulai menggiatkan lagi olahraga lari.
"Pas masih WFH rutin seminggu bisa dua kali (poundfit). Tapi sekarang semenjak full WFO udah nggak pernah ikut," tutupnya.
Â
Advertisement
Kelas Yoga dengan Biaya Terjangkau
Menyukai yoga sebagai bidang yang kini digelutinya setelah pensiun sebagai praktisi hukum, membawa impian Tio Rosaline untuk memiliki studio yoga pribadi. Ia mendirikan Bles Yoga pada 2017 dengan kelas berbiaya lebih terjangkau.
"Yoga dikenal sebagai highend lifestyle, expensive sekali di Jakarta. Aku kalo pasang harga mahal saingannya dengan studio yang sudah ada sebelumnya," kata Tio saat wawancara melalui sambungan telepon, Jumat, 1 September 2023.Â
Yoga sendiri menurut Tio yang telah mensurvei berbagai studio di Jakarta termasuk masih mahal. Bahkan ada studio yoga yang memberikan tarif Rp3 juta per bulan.Â
Tio pun ingin menggaet market yoga yang baru agar siapa pun bisa menikmati yoga tak hanya sebulan dua kali. Lalu, meski hanya memasang tarif sekitar Rp50 ribu (online) hingga Rp100 ribu (offline) per kelas kedatangan, Bles Yoga tetap memerhatikan perkembangan peserta kelas secara personal.Â
"Yang membedakan Bles Yoga dengan studio lainnya kita sangat memerhatikan anatomi dan kemampuan tubuh, murid diajak untuk mendengarkan tubuh dan memberikan pemahaman bahwa yoga bukan kompetisi, tapi bagaimana dengan yoga bisa belajar mendengarkan diri sendiri tanpa perlu membandingan diri dengan orang lain," jelas Tio.
Bles Yoga juga mengajarkan konsep "ahimsa" yaitu untuk tidak melakukan kekerasan atau penyiksaan ke tubuh. Di mana media sosial ikut memengaruhi orang ingin mencoba pose yoga dengan gerakan-gerakan yang belum bisa dikuasai.Â
Â
Masih Menggelar Kelas Yoga Online
Kelas olahraga online sempat naik daun saat pandemi melanda hampir tiga tahun terakhir. Kini setelah masa itu berakhir, ternyata Bles Yoga tetap membuat kelas yoga online, bahkan jadwalnya menjadi tiga kali per hari yaitu pagi, sore dan malam.
Hal ini tentu menjadi indikator bahwa yoga telah menjadi kebutuhan masyarakat urban. Apalagi kelas yoga online menurut Tio bisa diakses oleh muridnya dari berbagai kota hingga luar Indonesia. "Bisa jangkau seluruh Indonesia, Aceh, Berau, luar negeri seperti Qatar," tukasnya.
Kini Bles Yoga memiliki tiga orang guru, termasuk Tio yang juga mengajar. Sementara itu, tetapi meski digelar online dan offline, kelas yoga di Bles Yoga tetap dibatasi.
Pertama karena keterbatasan studio dan meskipun online, guru harus tetap memerhatikan gerakan muridnya. "Kapasitasnya 22 hingga 25 orang per kelas saja," tambah Tio.
Peminatan juga yoga makin tinggi, lantaran kecenderungan stres yang meningkat dan kesadaran akan kesehatan mental. Menurut Tio, yoga juga tak hanya sekadar jadi olah tubuh saja tetapi olah jiwa sehingga akan sangat berpengaruh pada pelakunya.
Â
Advertisement