Banjir Hampir Sepinggang Orang Dewasa, Ibu Pedagang Nasi Tetap Santuy Jualan

Di video viral, tampak dua orang perempuan masih membeli dagangan ibu santuy itu di tengah derasnya aliran air banjir.

oleh Asnida Riani diperbarui 28 Des 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2023, 07:00 WIB
Video VIral
Banjir hampir sepinggang orang dewasa di selartan Thailand, video ibu santuy tetap jualan nasi dan lauk jadi sorotan. (dok. tangkapan layar TikTok @userp422ac68zn/https://www.tiktok.com/@userp422ac68zn/video/7316419323705314565)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir bandang di Thailand bagian selatan telah berdampak pada puluhan ribu warganya. Meski demikian, video seorang ibu jadi viral di TikTok ketika ia terus berjualan di tengah banjir yang tingginya tampak sudah sepinggang orang dewasa.

Merujuk video pengguna @userp422ac68zn yang dibagikan baru-baru ini, tampak perempuan itu berjualan nasi kerabu, menurut Says, dikutip Rabu, 27 Desember 2023. Selain nasi, tampak ragam lauk dijajakan, termasuk bihun goreng.

Yang membuat banyak orang heran, meski air banjir hampir setinggi pinggang, perempuan tersebut tetap beraktivitas seperti biasa. Di saat yang sama, dua pelanggan terlihat membeli makanan meski aliran banjir tampak cukup deras.

Klip yang dimaksud telah mengumpulkan hampir empat juta penayangan saat artikel ini ditulis dan mengundang ragam komentar. "Lagi banjir begini masaknya gimana?" kata salah satu TikToker. "Ini enggak takut ada buaya?" sahut yang lain.

Nasi Kerabu merupakan hidangan nasi khas Melayu dengan nasi berwarna biru, sejenis nasi ulam. Ini cukup populer sebagai hidangan sarapan bagi orang Kelantan, melansir laman Kementerian Luar Negeri Malaysia. Olahan nasi ini umum dimakan bersama kerupuk, ikan atau ayam goreng, acar, dan telur asin.

Mengutip The Strait Times, banjir di Thailand selatan telah menewaskan sedikitnya enam orang dan berdampak pada puluhan ribu rumah tangga, kata pihak berwenang pada Rabu, 27 Desember 2023. Banjir, yang dimulai pada 22 Desember 2023, telah melanda lebih dari 70 ribu rumah di Provinsi Satun, Songkhla, Pattani, Yala, dan Narathiwat, kata pejabat daerah.

Banjir di Thailand Selatan

Hujan Lebat, Thailand Dilanda Banjir
Warga berjalan melewati banjir menyusul hujan lebat di distrik Ran-ngea di provinsi Narathiwat, Thailand selatan (26/2/2022). Lebih dari 7.200 rumah tangga di 195 desa telah terkena dampak, dengan 6.891 rumah rusak, karena Sungai Sungai Kolok yang diguyur hujan terus meluap. (AFP/Madaree Tohlala)

Enam orang, termasuk seorang wanita berusia 89 tahun dan seorang balita, tewas di Narathiwat, kata wakil gubernur provinsi Preecha Nualnoi. Satu orang lagi masih hilang setelah hujan lebat berhari-hari, yang memicu banjir setinggi sekitar tiga meter di beberapa tempat, tambahnya.

Tayangan media lokal menunjukkan jalan-jalan terendam banjir berlumpur dan warga berlindung di atap rumah. Tim SAR bekerja di malam hari untuk membagikan air kemasan dan makanan ringan, serta memeriksa bangunan apakah ada kerusakan atau korban jiwa.

Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand mengatakan ketinggian air telah berkurang pada Rabu pagi. Beberapa layanan kereta api di provinsi Narathiwat, yang berbatasan dengan Malaysia, dibuka kembali setelah beberapa hari ditutup karena penurunan permukaan tanah, kata Preecha.

Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand memantau dengan cermat situasi banjir, kata Menteri Kesehatan Masyarakat Cholnan Srikaew. Dr Cholnan pada 26 Desember 2023, mengatakan 12 fasilitas kesehatan di Provinsi Narathiwat dan Yala terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, 10 fasilitas kesehatan masih ditutup.

 

Diperparah Perubahan Iklim

Hujan Lebat, Thailand Dilanda Banjir
Seorang warga melihat banjir dari rumahnya di distrik Ran-ngea di provinsi Narathiwat, Thailand selatan (26/2/2022). Hujan yang disebabkan oleh angin timur laut di atas Teluk Thailand terus berlanjut selama tiga hari berturut-turut di provinsi perbatasan selatan ini. (AFP/Madaree Tohlala)

Kementeriannya telah mendirikan pusat operasi medis darurat dan kesehatan masyarakat di Yala dan Narathiwat. "Kami sepenuhnya siap memberi bantuan dan perawatan pada orang-orang terdampak (banjir), khususnya pasien kronis dan individu yang terbaring di tempat tidur, memastikan perhatian medis yang berkelanjutan," kata Dr Cholnan.

"Kami juga waspada terhadap penyakit dan bahaya kesehatan yang terkait dengan banjir," imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa tindakan pencegahan mencakup menginstruksikan petugas kesehatan provinsi dan manajer fasilitas untuk menyiapkan obat-obatan dan pasokan medis, membentuk tim tanggap darurat, serta menyusun rencana darurat yang komprehensif sebelum dan selama bencana tersebut.

Penilaian cepat pascabencana akan mengevaluasi kerusakan pada fasilitas layanan kesehatan, terutama yang ditutup atau beroperasi sebagian. Kewaspadaan terhadap penyakit akibat genangan air banjir dan pemantauan pemulihan kesehatan mental individu terdampak juga akan diprioritaskan.

Musim hujan di Thailand biasanya menyebabkan banjir besar setiap hari selama berbulan-bulan. Namun, para ilmuwan mengatakan, perubahan iklim yang disebabkan ulah manusia dapat membuat curah hujan jadi lebih deras.

Banjir di Dalam Negeri

Ilustrasi banjir
Ilustrasi banjir. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Di dalam negeri, luapan sejumlah sungai di Provinsi Riau telah membuat sejumlah kabupaten di Bumi Lancang Kuning terendam banjir, lapor Tim Regional per 27 Desember 2023. Bencana hidrometeorologi ini diprediksi masih berlangsung hingga beberapa hari ke depan karena intensitas hujan masih tinggi.

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Jim Ghafur, kabupaten terdampak banjir saat ini adalah Kampar, Rokan Hulu, Kuantan Singingi, Rokan Hilir, dan Bengkalis.

BPBD Riau bersama BPBD kabupaten wilayah terdampak telah menyalurkan bantuan logistik pada korban bencana banjir. Pihaknya juga mendirikan tenda pengungsian dan evakuasi masyarakat terdampak. "Untuk tenda yang menjadi dapur umum sudah didirikan juga," kata Jim, Rabu, 27 Desember 2023.

Banjir ini berdampak ke ribuan warga Riau. Sebagian di antaranya ada yang mengungsi ke tenda darurat, ada pula ke rumah keluarga yang tidak terdampak dan ada yang bertahan. Jim menyebut, BPBD masih mendata untuk memastikan berapa jiwa ataupun kepala keluarga yang terdampak banjir.

"Sampai saat ini pendataan masih dilakukan karena ada beberapa lokasi baru yang terdampak banjir," katanya.

Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim
Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya