Liputan6.com, Jakarta - Sebagai jajahan Belanda, Indonesia ternyata memiliki pengaruh yang luas untuk negara di kawasan Eropa itu. Bukan hanya dari segi kuliner saja, bahkan nama-nama tempat di Amsterdam dinamai dengan nama populer yang ada di Indonesia.
"Pulau Jawa di Amsterdam," ungkap Ajeng Kamaratih, seorang presenter dan mantan Miss Indonesia 2008 yang kerap membuat konten video di media sosialnya, salah satunya di TikTok @ajeng.kamaratih_ diunggah pada Kamis, 4 Januari 2024.
Baca Juga
Ia pun menunjukan nama-nama kota yang ada di pulau Jawa menjadi nama jalan di kota Amsterdam. Pertama Lamonggracht, yang artinya Lamong di Jawa Timur terinspirasi dari kota Lamongan. Kata gracht di belakangnya memiliki arti kanal, Ajeng pun menirukan pengucapan gracht yang merupakan bahasa Belanda.
Advertisement
Pengucapannya cukup sulit bahkan harus diulang-ulang agar benar lafalnya. Lalu selain Lamongagracht yang dijadikan nama kanal, ada pula Berantasgracht terinspirasi dari nama sungai Brantas di Jawa Timur.
Ada pula salah satu sudut dengan tulisan Sumatrakade, mengambil nama pulau Sumatera dan menambahkan kata kade di belakangnya yang artinya dermaga sehingga artinya Dermaga Sumatera. Di sudut lain ada pula ternyata Javakade, yaitu Dermaga Jawa dan tak berhenti di situ ada plang bertuliskan Tosaristraat.
Nama Tosari tentu sudah tidak asing bagi warga Jakarta karena ini merupakan nama sebuah desa di kawasan Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Penambahan kata straat di belakangnya dalam bahasa Belanda adalah jalan, sehingga Tosaristraat adalah jalan Tosari.Â
Reaksi Warganet
Lalu hal yang mengejutkan lagi, ternyata ada pula penamaan Java-Eiland, di Amsterdam yang merupakan sister city dari Jakarta. "Nah, kalau di Indonesia ada nggak nama daerah dari Belanda?" Tanya Ajeng.
Konten yang disukai oleh lebih dari 26 ribu pengguna TikTok itu pun menuai beragam reaksi. Di antaranya juga menjawab pertanyaan dari Ajeng.
"Kecamatan Gleenmore di Banyuwangi, perkebunan Glen Falloch dan Glen Necis juga di Banyuwangi," jawab warganet.
"Helvetia di Sumatera Utara," balas yang lain.
Lalu yang lain ada yang bertanya, "Gimana ceritanya ya nama-nama tempat di Jawa bisa sampai sana."
"Klender (Jakarta) dari kata kleinder land (tanah kecil)," warganet lain menjawab.
"Spur alias sepur alias kereta, gue pertama kali ke Amsterdam kaget banget dengernya," komentar warganet ikutan nimbrung.
"Sepur = kereta api itu dari bahasa Belanda kak Spoorwagen," warganet lain mencoba menjelaskan.
"Pernah ada hotel Belanda di desaku," cerita yang lain.
Advertisement
Alkulturasi Kuliner Indonesia dan Belanda
Tentu kalau kuliner, ada begitu banyak makanan yang merupakan hasil alkuturasi Belanda dan Indonesia. Mengutip dari kanal kanal Regional Liputan6.com, Sabtu, 6 Januari 2023, Sup Brenebon adalah salah satu kuliner khas Manado yang kerap hadir di Hari Natal.
Sup kaya rempah ini ternyata mengadopsi masakan Belanda. Mengutip dari laman indonesiakaya.com, banyak kuliner Indonesia yang mendapatkan pengaruh dari Belanda, salah satunya sup brenebon.
Meski begitu, sup ini tetap menggunakan rempah khas Indonesia sebagai bumbu. Sup brenebon kuahnya gurih dan terkenal lezat. Seperti sup umumnya, sup brenebon juga memiliki tekstur kuah yang bening.
Tapi kuah sup ini cenderung sedikit merah. Warna ini sebenarnya bergantung pada bahan dasar yang digunakan. Sup brenebon khas Manado memiliki dua jenis berbeda, yaitu sup brenebon kacang merah dan daging babi.
Sup brenebon atau sup kacang merah ini memiliki rasa yang cenderung manis. Sedangkan sup brenebon yang menggunakan daging babi sebagai bahan dasar akan terasa lebih gurih.
Singkong Dibawa Belanda ke Indonesia karena Bencana Kelaparan
Uniknya, cita rasa sup yang berasal dari Belanda ini berpadu sempurna dengan rempah-rempah khas Indonesia. Adapun bumbu yang digunakan adalah bawang putih, merica, pala, dan cengkeh.
Perpaduan rempah ini mengubah cita rasa sup brenebon yang bercita rasa hambar di negara asalnya. Sup brenebon khas Manado pun menjadi lebih kaya rasa.
Biasanya, masyarakat Manado menyajikan sup brenebon sebagai menu penutup. Sup brenebon juga kerap menjadi hidangan Natal. Selain itu, kekhasan sup ini juga menjadi incaran para wisatawan yang berkunjung ke Manado.Â
Selain sup brenebon, ada pula umbi singkong yang ternyata dibawa oleh Belanda dari Peru. Diketahui menurut peneliti sejarah Universitas Indonesia Christopher Reinhart, singkong bukan makanan asli nenek moyang Indonesia.
Berdasarkan literatur yang dipelajarinya, tanaman umbi itu baru diperkenalkan ke masyarakat di Nusantara pada era 1850an, sekitar 150--200 tahun sebelum Indonesia merdeka. Singkong pun tidak ditemukan dalam cerita yang ada di relief Candi Borobudur, tidak seperti nangka, pisang, atau asem.
 "Dibawa dari Peru oleh Belanda dan ditanam pertama kali di Maluku, kemudian didistribusikan ke Jawa," kata Reinhart di sela diskusi publik Mereka Ulang Warisan Sejarah dalam Relevansi Masa Kini di Jakarta, Kamis, 14 Desember 2023.
Ia menerangkan, Belanda meniru cara Spanyol dalam menyediakan bahan pangan bagi pribumi yang sedang krisis beras akibat proyek cultuurstelsel alias tanam paksa yang berlangsung dari 1830 sampai 1870.
Mereka lalu membeli bibit singkong dan mencoba menanam di Maluku. Setelah berhasil, singkong itu dikirim ke Jawa yang mengalami bencana kelaparan.Â
Advertisement