Tangkal Banjir, Ahok Ditawari Ini oleh Dubes Norwegia

Namun Traavik baru mengutarakan niatnya ini lewat media sosial, Twitter.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 16 Nov 2014, 20:19 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2014, 20:19 WIB
Ahok
Basuki Tjahaja/Instagram

Liputan6.com, Jakarta - Di saat bencana banjir sudah di depan mata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapatkan tawaran bantuan dari Norwegia. Apa tawaran menarik itu?

Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Stig Traavik menawarkan teknologi pembangunan terowongan raksasa (deep tunel). Namun tawaran itu belum disampaikannya secara resmi kepada Ahok.

Traavik baru mengutarakan niatnya ini lewat media sosial, Twitter.

"Flood season approaching. If you need tunnels Pak Gubernur @basuki_btp, Norwegian tech can help (Musim banjir mendekat. Jika Anda membutuhkan terowongan Pak Gubernur, teknologi Norwegia dapat membantu)," kicau Stig dalam akun twitternya @DubesNorwegia yang dikutip Liputan6.com, Minggu (16/11/2014).

Kicauannya itu untuk menanggapi sebuah artikel berbahasa Inggris tanggal 15 November 2014, tentang kritikan Ahok terhadap Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta yang disertakan bersama foto. Dalam artikel itu, Ahok menyebut deep tunnel antar-sungai sebenarnya merupakan solusi dari masalah banjir.

Norwegia sendiri pada 2013 pernah berencana menanamkan investasi untuk pembangunan deep tunnel di Jakarta. Bahkan, Traavik juga sempat bertemu mantan Gubernur DKI Jakarta Jokowi saat 2 Oktober 2013 lalu.

Norwegia memang memiliki terowongan terpanjang di dunia dengan jumlah 900 dan total panjang 750 kilometer. Beberapa di antaranya bahkan menembus laut.

Selain mengurangi efek banjir, terowongan itu juga multifungsi. Bisa berguna untuk lalu lintas kendaraan, termasuk kereta.

Dulu 2 bulan setelah dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dengan berpakaian Korpri nekat turun ke gorong-gorong berdiameter 60 sentimeter di kawasan Thamrin, Jakarta. Dari situlah, dia mengatakan Jakarta memerlukan deep tunnel seperti yang pernah digagas mantan Gubernur Sutiyoso pada 2005 lalu.

Terowongan itu pun rencananya akan dibuat dari MT Haryono Jakarta Timur hingga ke Pluit, Jakarta Utara, sepanjang 22 kilometer dan diameter 12-16 meter. Anggarannya mencapai Rp 16 triliun.

Namun, hasil riset Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyebut, proyek terowongan raksasa ini tidak efektif dan efisien. Lantas, akankah Ahok menjawab tawaran dari Norwegia itu? (Ali)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya