BBM Naik, Penjual Bensin Eceran Naikkan Harga

Suratin, penjual eceran bensin di Gorontalo mengaku akan menaikan harga mulai Selasa 18 November besok.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 18 Nov 2014, 00:26 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2014, 00:26 WIB
Tanggapan Jokowi Mengenai BBM
Pemerintah kembali melakukan pengendalian konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan menghapus premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di jalan tol mulai 6 Agustus 2014.

Liputan6.com, Gorontalo - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Akibat kenaikan ini, sejumlah pengecer bensin mulai menaikan harga bensin.

Jika sebelumnya para pengecer menjual bensin premium dengan harga Rp 8.000 per botol, kini mereka menjual dengan harga menjadi Rp 10.000 per botol.

Menurut Suratin, salah seorang pengecer bensin yang ada di Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo, naiknya harga BBM bersubsidi yang dijual, lantaran adanya pengumuman naiknya harga BBM bersubsidi.

"Tadi saya ada nonton di TV, makanya saya juga sudah kasih naik harga jadi Rp 10.000 per botol," ujar Suratin kepada Liputan6.com, Gorontalo, Senin (17/11/2014).

Suratin menambahkan, kenaikan harga BBM tersebut akan dilakukan mulai Selasa 18 Oktober besok, sesuai keputusan pemerintah.

"Harganya berlaku besok mas, hari ini masih sama Rp 8.000 per botol," pungkas Suratin.

 Presiden Joko Widodo atau Jokowi secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi jenis premium, seperti bensin naik sebesar Rp 2.000 per liter dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Sedangkan harga solar naik Rp 2.000 menjadi Rp 7.500. Sementara kenaikan harga BBM ini akan berlaku mulai pukul 00.00 WIB, malam ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya