Komisi I DPR Desak Pemerintah Evakuasi Seluruh WNI di Yaman

Sebanyak 24 Warga Negara Indonesia (WNI) diduga telah ditangkap pasukan pemberontak Syiah Al-Houthi di Yaman.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 30 Mar 2015, 11:30 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2015, 11:30 WIB
PM Yaman Mundur di Tengah Bentrokan di Ibukota
Asap membumbung di Sana'a, ibukota Yaman, yang digempur milisi Syiah yang datang dari pegunungan.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 24 Warga Negara Indonesia (WNI) diduga telah ditangkap pasukan pemberontak Syiah Al-Houthi di Yaman. Anggota Komisi I DPR RI Ahmad Zainuddin mendesak pemerintah Indonesia segera mencari jalan keluar menyelamatkan para WNI.

Terlebih, kata dia, saat ini masih ada sekitar 2 ribu WNI‎ yang bekerja sebagai TKI maupun menimba ilmu di negara semenanjung arab itu.

"Pemerintah harus pastikan lagi kebenaran kabar itu. Pastikan keselamatan mereka dan WNI yang masih tertahan di sana harus segera dikeluarkan," kata Zainuddin di Jakarta, Senin (30/3/2015).

Sehingga, lanjut dia, jangan sampai 2 ribu WNI ‎lainnya turut ditangkap pemberontak Syiah Al-Houthi. Ia meminta KBRI di Yaman segera mengevakuasi WNI lainnya sebelum ditangkap para pemberontak.

"Saya harap petugas di KBRI kita di sana proaktif mendata dan menjemput para WNI untuk ke KBRI seterusnya dipulangkan. Karena pasti keluarga yang di sini banyak yang bertanya-tanya keselamatan anggota keluarganya," harap dia.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyatakan, evakuasi bagi WNI tidak bisa ditunda-tunda lagi di tengah kondisi Yaman yang kini bergejolak. "Evakuasi segera WNI di Yaman sangat mendesak, agar jangan sampai ada WNI yang terjebak terlibat konflik. Serangan Arab ke Yaman sangat kuat nuansa ideologis," tandas anggota Tim Pengawas TKI dari DPR itu.

‎Puluhan WNI diduga telah ditangkap pasukan pemberontak Al-Houthi yang menggeledah beberapa masjid di ibukota Yaman. Wilayah itu porak poranda setelah pasukan militer yang dipimpin Arab Saudi menginvasinya.

Kabar tertangkapnya WNI itu menjadi perhatian serius Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdjiatno. Menurut dia, kedutaan Besar Indonesia di Yaman masih menelusuri kebenaran berita tersebut.

"Laporannya sudah masuk, masih diproses di KBRI Yaman, nanti dilakukan pendalaman oleh KBRI," kata Tedjo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu 29 Maret 2015.

Ia menjelaskan, 24 WNI yang dikabarkan ditangkap itu bukan merupakan anggota pemberontak ataupun ISIS. Sejumlah WNI itu adalah para pekerja dan pelajar yang menetap di Yaman. "Nggak-nggak (pemberontak), mereka ada yang sekolah dan bekerja," ucap Tedjo. (Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya