Liputan6.com, Jakarta - Ribuan buruh kembali melakukan unjuk rasa di jalanan Ibu Kota. Ada 2 lokasi yang menjadi target unjuk rasa, yakni simpang Monas dekat patung kuda, Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan Medan Merdeka Utara, tepatnya di depan gedung Mahkamah Agung (MA).
Para buruh dari berbagai serikat pekerja menuntut formula upah minumum yang dirumuskan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 tentang Pengupahan.
Demo buruh di simpang Monas sendiri dimulai pada pukul 11.00 WIB. Setelah beraksi di sana, para buruh akan long march ke depan MA.
"Kami mengabulkan judicial review atau uji materi PP Nomor 78/20015 itu‎," ujar koordinator aksi lewat pengeras suara dari mobil komando.
Dijaga
‎Selain itu, para buruh menuntut pemerintah mencabut PP Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan juga menolak formula kenaikan upah minimum, yakni inflasi ditambah Produk Domestik Bruto (PDB).
"Kami juga menuntut menaikan upah minimum 2016 berkisar Rp 500 ribu dan menetapkan upah minimum sektoral," ucap sang koordinator.
Baca Juga
Baca Juga
Adapun pantauan Liputan6.com, gedung tempat Ketua MA Hatta Ali itu berkantor dijaga superketat oleh aparat keamanan. Ratusan polisi dari Shabara dan Brimob diterjunkan untuk mengamankan gedung yang diapit oleh kompleks Istana Negara dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu.
Aparat kepolisian juga menyiagakan 2 unit water cannon. Kendaraan taktis antihuru-hara itu disiagakan tepat di depan gerbang utama Gedung MA.
Tak cuma aparat kepolisian, penjagaan di Gedung MA berasal dari Batalyon Arteleri Pertahanan Udara Sedang (Yon Arhanudse) 6 TNI Angkatan Darat. Batalyon Arteleri penangkal serangan udara ini berada di bawah naungan Komando Daerah Militer (Kodam) Jayakarta.
Namun sampai pukul 12.55 WIB, para buruh masih belum ada di depan gedung MA. Meski begitu, aparat keamanan itu sudah siap siaga melakukan pengamanan.
Advertisement