Liputan6.com, Jakarta - Kinerja Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya di bawah kepemimpinan Kapolda Irjen Tito Karnavian banyak mengungkap kasus penyalahgunaan narkoba. Dalam kurun waktu 2015, direktorat yang dipimpin Kombes Eko Daniyanto ini menyita 1 ton 46 kilogram sabu dan 780 butir ekstasi.
Tak sampai 2 bulan, Direktorat Reserse Narkotika kembali menyita 138,77 kilogram sabu, 16 ribu butir ekstasi, dan 12 kilogram ganja kering.
"Saya sudah panggil (anggota secara) pribadi. Tiga prinsip sidik saya (yaitu) low profile, high, dan silent operation. Semua sudah kita mainkan, sandinya Operasi Fajar, jadi dadakan semua. Anggota juga tak tahu mau ke mana, yang jelas kita punya target (seperti) apartemen dan kampung narkoba," beber Eko di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (19/2/2016).
Baca Juga
Ia juga mengatakan, anggotanya di seluruh jajaran Polres serta Polres telah melakukan pemetaan kantong-kantong narkoba. Di wilayah hukum Polda Metro Jaya, Jakarta Barat dan Utara masih menjadi basis penimbunan barang haram. Setelah itu baru Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
"Tapi tak menutup kemungkinan Tangerang, Bekasi (juga basis narkoba), (anggota) sudah banyak menangkap (di 2 kota tersebut). Kita tetap waspada, polisi tak bisa kerja sendiri, perlu dukungan masyarakat," ungkap Eko.
Selain upaya penindakan, lanjut Eko, jajarannya juga melakukan pecegahan dengan giat razia baik di tempat hiburan malam maupun di lokasi-lokasi yang dikenal sebagai kampung narkoba.
"Kita melaksanakan preentif juga. Razia, kita adakan di tempat hiburan, jadi (upaya pemberantasan) tak terputus. Operasi kampung narkoba dan hiburan tetap dilaksanakan, dapat info di lapangan lalu kita mainkan," sambung Eko.