Liputan6.com, Bekasi - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri membongkar sindikat pemalsu vaksin untuk balita.
Sembilan orang yang terdiri atas lima produsen, dua kurir, satu pencetak label, dan satu penjual diringkus di enam lokasi berbeda di Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bekasi.
Dari sembilan pelaku, terdapat pasutri atau pasangan suami istri, yakni Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina. Sejoli ini diduga sebagai produsen dan otak sindikat pembuatan vaksin palsu.
Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com, Rita dan Hidayat ditangkap di kediaman mewahnya, Perumahan Kemang Regency, Jalan Kumala 2, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Pasangan dua itu rupanya dikenal warga sebagai sosok yang santun dan religius. Seperti diungkapkan Komandan Regu Satpam Perumahan Eko Supryanto yang turut menyaksikan penggerebekan tim Bareskrim Polri pada Rabu, 22 Juni malam.
"Demi Allah, Bang, orangnya baik banget, rajin ibadah. Suaminya itu rajin ibadah. Kita aja enggak nyangka bisa begitu," ucap Eko heran saat berbincang, Bekasi, Kamis (23/6/2016).
Eko mengatakan Rita dan Hidayat memang telah lama tinggal di kompleks elite tersebut. Hidayat pernah bekerja sebagai tenaga medis di pabrik otomotif kawasan MM2100, Cibitung, Kabupaten Bekasi. Sedangkan istrinya, Rita, adalah mantan bidan rumah sakit ternama di Bekasi.
"Kalau suaminya ngaku pernah kerja sebagai mantan pengawas. Terus disuruh berhenti dari kerjaannya sama istrinya. Katanya sih untuk buka bisnis aja. Kalau istrinya sempat jadi bidan. Kalau enggak salah dua tahun yang lalu," kata dia.
Senada dengan Kristanto, tetangga yang tinggal tak jauh dari rumah itu mengaku mengenal pasangan Hidayat-Rita sebagai orang yang baik.
"Suaminya ramah banget, ke mana-mana suka tegur sapa. Ia rajin pergi ibadah. Kalau istrinya, saya enggak terlalu kenal. Soalnya dia kan ibu rumah tangga, jadi jarang kelihatan," ucap dia.
Kristanto pun terkejut mendengar kabar penangkapan itu. Namun, dia menyerahkan kasus pemalsuan vaksin ini kepada pihak berwajib.
"Kita pas lihat itu, juga gimana ya, Bang. Kasihan sih, kasihan. Tapi kan tega, kok bisa palsuin vaksin, mana buat bayi lagi tuh obat. Ini lebih parah dari pada narkoba," kata Kristanto.
Sindikat pemalsuan vaksin bayi ini memproduksi vaksin tetanus, BCG, campak, dan polio. Vaksin tersebut dijual bebas ke sejumlah rumah sakit dan klinik yang ada di Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bekasi.
Pasutri Produsen Vaksin Palsu di Bekasi Dikenal Santun
Rita dan Hidayat ditangkap di kediaman mewahnya, perumahan Kemang Regency, Jalan Kumala 2, Bekasi Timur, Bekasi.
diperbarui 23 Jun 2016, 18:30 WIBDiterbitkan 23 Jun 2016, 18:30 WIB
Perbuatan keji mereka berkedok penampilan yang santun. Ini wajah pasutri asal Bekasi pembuat vaksin palsu. | Via: facebook.com
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Metode Memanfaatkan Minyak Kelapa untuk Turunkan Kolesterol
Pramono Akan Bentuk Jakarta Fund agar Tak Bergantung pada Pajak
Pangkas Angka Stunting, Ibu Hamil di Manggarai Barat Diberi Pendampingan
Gelaran Techsauce Global Summit 2024 Perkuat Ekosistem Startup Asia Tenggara
Cek Fakta: Klarifikasi Uang Pecahan Rp 10 Ribu Tahun Emisi 2005 Tak Berlaku
Link Live Streaming Liga Inggris Crystal Palace vs Liverpool, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Chiki Fawzi: Saya Masih Merasa Ibu ke Luar Kota, Nanti Mungkin Balik Lagi
Stablecoin Makin Popular di Afrika Sub-Sahara, Bitcoin Kalah Jauh
Dinilai Tak Mewakili Kepentingan Budaya, Forum Sukat Tolak Raqan Pemajuan Kebudayaan Aceh
Mendalami Cara Pandang Bill Gates Soal Harta dan Kekayaan
Romo Benny Meninggal Dunia, Kakak: Ia Sempat Merasa Tidak Enak Badan
Serangan Israel di Lebanon Bunuh Komandan Hamas Saeed Attallah Ali dan Keluarganya