Liputan6.com, Jakarta - Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggiring satu orang yang diduga sebagai pihak penyuap Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan, yang berinisial TB, Kamis (24/8/2017).
Berdasarkan informasi yang didapat, pihak yang digiring ke Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, diduga merupakan pihak swasta yang ditangkap usai Operasi Tangkap Tangan (OTT) Dirjen Hubla, Rabu 23 Agustus 2017 malam.
Baca Juga
Pantauan Liputan6.com, penyidik KPK menggiring seorang lelaki yang bertubuh tinggi, memakai kemeja cokelat dan topi. Dia turun dari mobil sekitar pukul 15.30 WIB.
Advertisement
Saat ditanya oleh awak media, yang bersangkutan diam dan langsung masuk ke Gedung KPK.
Dari hasil OTT, penyidik KPK turut menyita 10 tas yang berisi sejumlah uang. Uang tersebut terdiri dari dolar Amerika. Singapura, Rupiah, dan mata uang lainnya.
"Kemarin malam kami lakukan OTT di Jakarta terkait dengan indikasi penerimaan suap terhadap penyelenggara negara di salah satu kementerian. Dalam OTT kami amankan sejumlah uang di dalam tas, ada sekitar 10 tas di ruangan dan lokasi OTT," ujar Febri.
Â
Saksikan Video Menarik Di Bawah Ini:
OTT KPK
KPK menangkap beberapa pihak terkait dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kementerian Perhubungan, Rabu 23 Agustus 2017 malam. Dari beberapa yang diamankan salah satunya adalah Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan Tonny Budiono.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku prihatin dengan kabar anak buahnya yang ditangkap KPK. Menhan menyatakan dukungan KPK untuk mengusut tuntas kasus yang diduga membelit Dirjen Perhubungan Laut Tonny Budiono atau TB.
"Prihatin karena sejak awal saya sudah keras, supaya jangan ada orang Kemenhub yang menerima suap atau korupsi," kata Menhub di Jakarta, Kamis (24/8/2017).
Budi menyatakan secara aturan kepegawaian memungkinkan untuk mempersiapkan nama pengganti untuk Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) yang terkena OTT tersebut.
"Bahwasanya dimungkinkan diadakannya pelaksanaan tugas (Plt). Hari ini akan kita rujuk Plt Kereta Api dan Laut, kalau sudah ada kepastian tentang itu," ujar dia.