Liputan6.com, Jakarta - Puluhan anak-anak korban banjir yang berada pengungsian di Masjid Al - Makmuriyah, Jakarta Selatan, terlihat girang menyambut kedatangan anggota Bhayangkari dan Persit Kartika Candra Kirana dari Polresto Jakarta Selatan.
"Yeaaaayyyy," teriak puluhan anak-anak di tempat pengungsian, Selasa (6/2/2018).
Baca Juga
Anak-anak itu berbondong-bondong langsung menghampiri dan mencium tangan para ibu-ibu yang mengenakan pakaian merah jambu dan hijau itu. Mereka adalah anak-anak yang berasal dari RT 5 RW 8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu.
Advertisement
Pada kesempatan itu, Kasat Binmas Polresto Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Dri Hastuti mengajak anak-anak korban banjir berbincang dan tertawa bersama. Dia juga memberikan penyuluhan.
"Anak-anak kalau habis magrib jangan keluar jauh-jauh. Kalau diajak orang yang tidak kenal, mau enggak?" tanya Dri.
Anak-anak pun langsung berteriak dengan penuh semangat. "Tidak," teriak anak-anak.
Di sela-sela perbicangan, mereka para istri dari TNI dan Polri itu juga mengajarkan anak-anak untuk tertib lalu lintas lewat bernyanyi sembari membagi-bagikan susu kemasan.
Dri menyampaikan, ada 400 orang yang mengungsi di masjid tersebut. Ke-60 di antaranya merupakan anak-anak.
Nantinya, para pengungsi korban banjir juga akan diberikan sembako. Pemberian sembako ini dari TNI dan Polri.
Â
Rumah Terendam Banjir
Luapan Sungai Ciliwung akibat air kiriman dari Bogor meluber ke sebagian wilayah di DKI Jakarta. Termasuk Kelurahan Pejaten Timur. Sebagian rumah di sana terendam. Salah satunya rumah milik Supianti (39) yang berada di Gang Buntu RT 005/008, Kelurahan Penjaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu.
Kini dia bersama keluarganya terpaksa mengungsi di Masjid Al-Makmuriyah, Jakarta Selatan. Supianti janda dari empat orang anak. Pekerjaannya serabutan. Sudah satu hari berada sini.
"Rumah saya sudah jebol. Tadinya juga tinggal di emperan toko. Kemarin sore, diimbau sama bu RT pindah ke sini," ucap dia kepada Liputan6.com.
Dia mengatakan, barang-barangnya yang tak sempat diselamatkan ludes. Yang tersisa hanyalah pakaian menempel di badan. "Tenggelam semua," dia menambahkan.
Dia berharap ada bantuan selama di pengungsian karena tidak bisa bekerja. "Kami sekarang mengandalkan donatur. Kami harap ada yang kasih karpet, selimut, pakaian, dan makanan," ujar dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement