Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menaruh perhatian besar terhadap disintegrasi pada Pemilu 2019.
"Saya secara pribadi melakukan perenungan atas fenomena disintegrasi pada Pemilu 2019. Saya teringat pesan ayah saya, Bung Karno, dalam amanatnya pada 17 Agustus 1954 menjelang Pemilu pertama tahun 1955," kata Megawati saat membuka Kongres V PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Kamis (8/8/2019).
Baca Juga
Dia pun mengutip pidato Bung Karno yang berisikan, dan sudah saya katakan berulang-ulang, janganlah pemilihan umum menjadi satu arena pertemuan politik demikian rupa, hingga membahayakan keutuhan bangsa. Gejala-gejala akan timbulnya penajaman, pertentangan-pertentangan antara sesama kita telah ada.
Advertisement
Gejala-gejala akan karamnya semangat toleransi sudah muncul. Tidakkah orang sadar, tanpa toleransi akan karam. Oleh karena toleransi sendiri sebuah penjelmaan daripada toleransi.
"Resapi kata-kata Bung Karno tersebut. Toleransi dan demokrasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam berpolitik," kata Megawati.
Dia menuturkan, jika sikap intoleransi digunakan untuk berkampanye. Maka, demokrasi Pancasila akan musnah.
"Jika sikap intoleransi kalian digunakan dalam kampanye, maka demokrasi Pancasila yang kita gunakan akan musnah. Persatuan bangsa akan musnah, kekuatan bangsa akan musnah, kejayan akan semangat gotong royong akan musnah. Dan yang nanti, tinggal hanya teror dan anarki. Kekacauan dan kepedihan," pungkas Megawati.