Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa dua pasien baru Covid-19 yang terpapar varian Omicron dalam kondisi baik.
Kemenkes menyebut kedua pasien tidak memiliki gejala atau orang tanpa gejala (OTG).
Advertisement
Baca Juga
"Baik. Tidak ada bergejala keduanya," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi Liputan6.com, Minggu (19/12/2021).
Saat ini, kata dia, kedua pasien yang terpapar varian Omicron tengah menjalani isolasi di Wisma Atlet.
Nadia memastikan bahwa pihaknya akan terus melakukan monitoring kepada para pelaku perjalanan luar negeri.
"Untuk pelaku perjalanan luar negeri ya kita masih monitoring," ujar dia.
Pasien Baru Lagi
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan kembali mendeteksi dua pasien terkonfirmasi varian Omicron di Tanah Air. Sehingga total kasus hingga Jumat (17/12/2021) menjadi tiga orang.
"Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ (42) laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M (50) laki-laki perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet," jelas Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Sabtu (18/12/2021).
Nadia mengatakan dua pasien tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel dari lima kasus probable Omicron yang baru kembali dari luar negeri.
Pasien Omicron pertama terkonfirmasi pada Kamis (16/12/2021) berinisial N, seorang pekerja pembersih di Wisma Atlet Kemayoran. Temuan ini merupakan hasil pemeriksaan khusus S-gene target failure (SGTF) yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan pada 14 dan 15 Desember 2021.
Kedua pasien terbaru terkonfirmasi Omicron setelah menjalani karantina wajib sepuluh hari seusai kembali dari luar negeri. Menurut Nadia kondisi itu menunjukan bahwa sistem proteksi pemerintah berjalan dengan baik untuk mencegah penularan dari pendatang dari luar negeri yang terjangkit virus COVID-19.
Terkait dengan temuan dua kasus baru Omicron, Nadia mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu. Terlebih mengingat laju penyebaran Omicron terbukti sangat cepat.
“Indonesia adalah salah satu negara paling aman dari COVID-19. Jika kita keluar negeri, maka kita akan keluar dari zona aman menuju zona berbahaya. Jika kembali, nanti akan berpotensi membawa Omicron ke Indonesia dan pastinya akan merusak situasi yang sudah kondusif ini,” katanya seperti dikutip dari Antara.
Advertisement