Panglima Dinilai Tak Kolot Izinkan Keturunan PKI Daftar Jadi Prajurit TNI

Apresiasi diberikan kepada Panglima TNI Andika Perkasa karena merekonstruksi total pikiran TNI dengan tidak mendiskriminasi anka cucu PKI.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 01 Apr 2022, 13:41 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2022, 13:34 WIB
Panglima TNI Sambangi Ketua DPD RI
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, mengizinkan keturunan PKI untuk menjadi prajurit TNI. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Rakyat, Arvindo Noviar, mengapresiasi langkah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, yang memperkenankan keturunan anggota atau simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) mendaftar jadi prajurit TNI.

Dukungan diberikan kepada Panglima TNI, karena keputusan tersebut dinilai sebagai bentuk penghapusan diskriminasi anak cucu kader dan simpatisan PKI.

"Saya mengapresiasi sebesar-besarnya kepada Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, yang merekonstruksi secara total pikiran TNI hari ini, dengan tidak lagi mendiskriminasi anak cucu PKI dan secara terbuka mengizinkan mereka untuk mendaftarkan diri menjadi anggota TNI," ujar Arvindo dalam keterangannya, Jumat (1/4/2022).

Menurut Arvindo, keputusan ini juga menunjukkan Jenderal Andika memahami akar masalah, berpikiran luas, dan tidak memelihara sikap-sikap kolot dengan mendiskriminasikan keturunan PKI.

"Ini semakin menegaskan bahwa kepemimpinan ialah yang utama, masalah sejatinya harus diurai dari manajemen puncak," kata dia.

Menurut Arvindo, kepemimpinan Andika Perkasa berbeda jauh dengan panglima-panglima TNI Sebelumnya. Arvindo membandingkan kepemimpinan Andika dengan Gatot Nurmantyo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Isu Usang

Panglima TNI Sambangi Ketua DPD RI
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. (Liputan6.com/Johan Tallo)

"Jelas berbeda sekali kelas Jenderal Andika dengan Gatot Nurmantyo, yang dagangan politik utamanya adalah isu anti-PKI. Itu isu usang," ujarnya.

Arvindo berharap, keputusan Andika menjadi awal perjalanan bangsa Indonesia dalam merevitalisasi nilai-nilai Pancasila, yang dianggap telah terlalu lama diselewengkan.

"Langkah ini bukan hanya akan merekonstruksi TNI, melainkan juga rakyat Indonesia secara keseluruhan, bahwa sejatinya musuh bersama rakyat Indonesia bukanlah di dalam, tapi di luar Indonesia," jelasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya