Megawati Ajak Kalangan Akademisi Bangun dan Gali Potensi Indonesia

Megawati Soekarnoputri mengajak kalangan akademisi Indonesia untuk tetap bersemangat membangun Indonesia dengan secara mempergunakan sumber daya sendiri.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 05 Apr 2022, 20:30 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2022, 20:30 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menerima penghargaan dari MURI. (Sumber: dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri mengajak kalangan akademisi Indonesia untuk tetap bersemangat membangun Indonesia dengan secara mempergunakan sumber daya sendiri.

Adapun itu disampaikannya saat memberikan kuliah umum di Universitas Pertahanan (Unhan) dengan judul 'Geopolitik Soekarno dan Tata Dunia Baru', Selasa (5/4/2022).

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila itu juga mengingatkan, bahwa betapa kemerdekaan Indonesia bukanlah yang diraih dengan mudah. Sebagai pengingat, dia mengajak seluruh hadirin untuk meneriakkan rasa semangat. "Salam merdeka, salam bela negara, salam Pancasila," kata Megawati.

Terkait dengan geopolitik, dia mengajak semua mencoba menyelami cara berpikir para bapak bangsa, khususnya Bung Karno, yang menjadi topik pembahasan kuliah itu. Dari situ, gepolitik Indonesia harus melihat kondisi serta potensi geografis Indonesia yang berada diantara dua benua dan dua samudera.

"Sehingga disebut Zamrud Khatulistiwa. Kekayaannya sangat luar biasa. Apa yang yang di Indonesia itu tidak ada? Karena apa ini penting? Saya ingin men-trigger (memacu,)" kata Megawati.

Megawati mengatakan modalitas sumber daya alam Indonesia sangat luar biasa. Masih ditambah sumber daya manusianya yang hidup bergotong royong sesuai intisari Pancasila. Sehingga tak mengherankan, Indonesia mampu melewati krisis 1998 dengan baik.

 

Fokus Pada Petani dan Pangan

Pada kesempatan itu, Megawati juga menyinggung soal pentingnya Indonesia tetap memberi fokus perhatian pada petani dan masalah pangan.

Sebab mengutip Bung Karno, yang penting bagi negara adalah memastikan perut rakyat kenyang. Untuk menjelaskan itu, Megawati berbicara panjang soal jejak Bung Karno dengan Pak Marhaen.

Megawati juga menyampaikan bahwa ke depan, dengan perubahan iklim global yang masih mengancam, maka potensi perang ke depan adalah soal makanan. Oleh karena itu, di PDI Perjuangan yang dipimpinnya, dikampanyekan pentingnya soal 10 makanan pendamping beras.

"Untuk Indonesia Raya, bukan untuk siapa-siapa. Coba pikir untuk apa kita pintar? Untuk melihat hal-hal ini. Jadi mari bangun Indonesia Ini," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya