Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengibaratkan sikap Partai NasDem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024, dengan insiden perobekan warna biru pada bendera Belanda di Hotel Yamato tahun 1945.
NasDem yang identik dengan warna biru disebut lepas dari pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi karena sudah memiliki capres sendiri.
Advertisement
Baca Juga
"Hotel Yamato di mana para pejuang kita ada bendera Belanda, birunya dilepas. Ternyata biru nya juga terlepas kan di pemerintahan Pak Jokowi, punya calon presiden sendiri," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP Jakarta, Minggu (9/10/2022).
Dia menilai langkah partai politik yang telah mendeklarasikan capres menganggu konsentrasi pemerintah menangani masalah perekonomian. Hasto lalu menyindir partai yang mendeklarasikan capres seperti ingin Jokowi segera lengser dari jabatannya.
"Oh tidak, karena justru malah mengganggu ya berbagai konsentrasi di dalam menangani masalah perekonomian. Itu sepertinya kan mereka mau deklarasi itu kepinginnya Pak Jokowi cepat-cepat aja kan," kata Hasto.
Hasto menegaskan bahwa PDIP tak mau terburu-buru dan mengikuti langkah partai politik yang telah mendeklarasikan capres. Dia menuturkan PDIP tidak mengusung capres untuk berburu efek ekor jas.
"PDI Perjuangan mencalonkan pemimpin dengan kesadaran bahwa memimpin bangsa dan negara tidak ringan tanggung jawabnya. Perlu dipersiapkan matang, apa yang menjadi harapan rakyat itu yang akan dijawab PDI Perjuangan" tutur Hasto Kristiyanto.
Â
Paloh Klaim Jokowi Sudah Tahu Anies Didukung NasDem
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi didukung Partai Nasdem untuk maju menjadi Capres di Pilpres 2024. Pemilihan nama Anies menjadi capres 2024 disebutkan sudah diketahui Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat menjawab pertanyaan wartawan, terkait sikap Jokowi atas langkah Nasdem memilih Anies sebagai Capres 2024.
Paloh menegaskan, hubungan dirinya dengan Jokowi sangat baik. Komunikasinya pun terjalin secara intensif.
"Pertemuan saya terakhir mungkin 10 hari yang lalu. Dalam waktu singkat saya akan bertemu kembali, karena komunikasi berjalan intens," kata Surya Paloh di Nasdem Tower Jakarta, Senin (3/10/2022).
"Ketika ditanya apakah saya sudah membicarakan, apa tanggapan beliau soal pencalonan Bung Anies. Beliau (Presiden) ucapkan ya 'baik bagus, saya menghargai itu'. Saya pikir ini lebih dari cukup," ujar dia.
Â
Advertisement
Jokowi Ogah Tanggapi Deklarasi Anies Capres NasDem
Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan mengomentari soal Partai NasDem yang resmi mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Jokowi mengatakan saat ini sedang dalam kondisi berduka karena tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.
"Saya tidak, saya tidak, saya tidak, saya tidak ingin berkomentar karena posisinya masih kita dalam suasana duka," kata Jokowi kepada wartawan di Kabupaten Batang Jawa Tengah, Senin (3/10/2022).