Ada 18 Senjata Api dan Bendera ISIS di Rumah Terduga Teroris Bekasi

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyambangi lokasi penangkapan terduga teroris berinisial DE (27) di Jalan Raya Bulak Sentul RT 07 RW 27 Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 14 Agustus 2023.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 15 Agu 2023, 00:20 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2023, 00:20 WIB
Barang bukti senjata api di lokasi penangkapan terduga teroris berinisial DE (27) di Jalan Raya Bulak Sentul RT 07 RW 27 Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 14 Agustus 2023. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)
Barang bukti senjata api dan bendera ISIS di lokasi penangkapan terduga teroris berinisial DE (27) di Jalan Raya Bulak Sentul RT 07 RW 27 Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 14 Agustus 2023. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Liputan6.com, Jakarta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyambangi lokasi penangkapan terduga teroris berinisial DE (27) di Jalan Raya Bulak Sentul RT 07 RW 27 Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 14 Agustus 2023.

Menurut Kapolda, dari hasil penggeledahan di rumah terduga, tim Densus 88 menemukan belasan senjata api beserta amunisinya. Ada senjata api pabrikan laras panjang dan pendek serta air gun hasil modifikasi.

"Dari hasil penyitaan ditemukan senjata api yang betul-betul senjata, bukan mainan. (Jumlahnya) ada 18, itu masih campuran, ada yang air gun yang dimodifikasi jadi senjata api, ada juga pabrikan," kata Karyoto di lokasi.

Selain senjata api, polisi juga menemukan bendera ISIS di kediaman karyawan BUMN itu. Karyoto mengaku belum mengetahui dari mana asal usul seluruh senjata api yang disimpan terduga di rumahnya.

"Masih dikembangkan," ujar Karyoto.

Kapolda mengatakan, hasil penyitaan barang bukti senjata api dari TKP, menunjukkan bahwasanya keberadaan terduga teroris cukup berbahaya dan memiliki kemungkinan mengancam keselamatan orang banyak.

"Kalau sudah ada senjata api, kita bisa bayangkan banyak sekali peluru tajamnya. Satu orang bisa melukai satu orang. Kalau kena pas di dadanya ke jantung, sangat bisa mematikan," jelas Karyoto.

"Apalagi memang kalau teroris betul-betul sudah memusuhi negara. Simbol-simbol negara di masyarakat, TNI Polri, aparat pemerintah, itu menjadi sasaran mereka," kata Irjen Karyoto.

Masyarakat dan Pengurus Lingkungan Diimbau Peka Terhadap Orang Mencurigakan

Lokasi penggerebekan terduga teroris yang juga karyawan BUMN oleh Densus 88 Polri di Jalan Raya Bulak Sentul Harapan Jaya, Bekasi Utara
Lokasi penggerebekan terduga teroris yang juga karyawan BUMN oleh Densus 88 Polri di Jalan Raya Bulak Sentul Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Karyoto mengimbau kepada perangkat lingkungan dan seluruh masyarakat agar lebih berperan aktif dalam mengawasi lingkungan masing-masing.

Terlebih dengan keberadaan warga baru yang cenderung tertutup dan jarang bersosialisasi, sangat perlu untuk diawasi setiap pergerakannya.

"Paling tidak kalau ada yang aneh-aneh, warga terdekat sampaikan kepada ketua RT. RT nanti bisa sampaikan kepada babinkamtibmas atau babinsa. Intinya kita bisa melakukan deteksi lebih dini," kata Karyoto.

Karyoto menambahkan, saat ini terduga sudah diamankan Tim Densus 88 untuk diinterogasi lebih lanjut.

DE diamankan Tim Densus 88 karena diduga terlibat terorisme. Ia diduga melakukan tindak pidana terorisme dalam kelompok media sosial di wilayah DKI Jakarta. Terduga turut menyebarkan propaganda kelompok teroris ISIS di media sosial.

"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan.

Selain berbaiat kepada ISIS, DE diduga turut memiliki memiliki senjata api rakitan dan terlibat dalam penggalangan dana. Hal ini berdasarkan interogasi dan penggeledahan di lokasi tersangka.

infografis Teroris Paling Mematikan
Berikut Lima Kelompok Teror Paling Mematikan di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya