Terus Dikritik, Ford Lawan Balik Donald Trump

Mark Fields, CEO Ford Motor, melawan balik tuduhan kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump.

oleh Rio Apinino diperbarui 19 Sep 2016, 10:31 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2016, 10:31 WIB
Ford Jawab Kritikan Donald Trump Terkait Investasi
CEO Ford Motor Co, Mark Fields, membela diri terhadap kritikan yang dilontarkan kandidat presiden AS Donald Trump terkait investasi.

Liputan6.com, Michigan - Mark Fields, CEO Ford Motor, melawan balik tuduhan kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump.

Sebelumnya, sebagaimana dilaporkan Fox News, Trump menuduh Ford akan memecat semua pekerja dan pindah ke Meksiko. Ia juga mengatakan akan mengenakan pajak 35 persen khusus untuk Ford jika ia terpilih sebagai presiden.

Tuduhan ini, menurut Fields, salah besar. Fields menegaskan bahwa perusahaan mereka akan terus berinvestasi di AS, dimana mereka telah beroperasi lebih dari 113 tahun. Ia juga membeberkan fakta bahwa dalam lima tahun terakhir, Ford telah membuka lowongan pekerjaan terhadap lebih dari 28 ribu orang.

"Kami sangat berkomitmen di sini (AS), dan ini adalah fakta," ujarnya kepada CNN, dikutip dari autoblog.com, Senin (19/9/2016).

Sebelumnya, pabrikan yang bermarkas di Michigan ini berencana untuk memindahkan produksi mobil kecil seperti Focus ke Meksiko. Sementara pabrik mereka di Michigan akan dialih fungsikan untuk membuat crossover atau pikap.

Menurut pria berusia 55 tahun ini, dengan pindah ke Meksiko, biaya produksi lebih bisa ditekan. Salah satu sebabnya adalah biaya buruh di sana lebih rendah, sehingga marjin keuntungan yang didapat bisa lebih tinggi.

Fields menambahkan, adalah hal yang aneh jika menggugat suatu pabrikan berinvestasi di tempat lain. Ia menjabarkan bahwa faktanya, hampir setiap produsen mobil lain telah melakukannya selama beberapa dekade terakhir.

"Kami adalah perusahaan global dan kami terus memproduksi mobil di berbagai tempat," ujar Fields menambahkan.

Perseteruan Ford dan Trump sebetulnya telah cukup lama berlangsung, yaitu sekira bulan Maret. Meski saat itu pula Fields telah menyangkal tuduhan Trump, namun kandidat presiden tersebut terus melontarkan isu yang sama saat kampanye.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya