Gara-Gara Demo, Orang Kaya Tahan Beli Mobil Mewah

Rencana aksi unjuk rasa secara besar-besaran yang bakal digelar pada 2 Desember mendatang ternyata berdampak pada penjualan mobil mewah.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 24 Nov 2016, 09:18 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2016, 09:18 WIB

Liputan6.com, Jakarta Rencana aksi unjuk rasa secara besar-besaran yang bakal digelar pada 2 Desember mendatang ternyata berdampak pada penjualan mobil mewah. Demikian diungkapkan Deputy Director Sales Operation and Network Development Mercedez-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Karyanto Hardjosoemarto.

Menurut dia, konsumen mobil mewah sangat sensitif dengan aksi unjuk rasa. Terlebih, bila kegiatan menyampaikan aspirasi itu berpotensi memiliki dampak terhadap kegiatan ekonomi.

"Banyak yang sudah bayar uang muka tapi menunda. Ya mereka khawatir (karena ada demo)," katanya saat ditemui di Kuningan, Rabu (23/11) kemarin.

Sebab, mayoritas konsumennya adalah pebisnis. Sehingga apabila aksi unjuk rasa berdampak luas, mereka tak ingin mengambil risiko.

"Beda halnya ketika isu kenaikan bahan bakar yang tak akan mempengaruhi penjualan mobil mewah," imbuh dia.

Sementara itu, sepanjang Januari-Oktober tahun ini, MBDI menjual 2.724 unit secara retail. Capaian ini menurutnya cenderung stagnan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Tapi kami confident di November dan Desember ini akan naik karena kami mulai delivery kendaraan new E-Class kami. Ini pemesanan sudah cukup banyak dan dari kemarin pas motor show sampe sekarang kami masih collect order," paparnya.

Karyanto yakin, selama sisa bulan tahun ini mereka bisa menorehkan angka pertumbuhan. Terlebih, MBDI tangah mengadakan Mercedes-Benz Star Expo 2016 yang menghampar 52 unit.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya