Ekspor Ban Meroket, Laba Gajah Tunggal Ikut Terkerek

PT Gajah Tunggal Tbk berhasil meningkatkan penjualan bersih sebesar 9,8 persen di kuartal 1 2017.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 09 Jun 2017, 13:38 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2017, 13:38 WIB
GT Radial Berambisi Dongkrak Penjualan
PT Gajah Tunggal Tbk berambisi untuk mendongkrak penjualan di tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - PT Gajah Tunggal Tbk berhasil meningkatkan penjualan bersih sebesar 9,8 persen di kuartal 1 2017. Penjualan bersih ini meningkat dari Rp 3.439 miliar di kuartal 1 2016 menjadi Rp 3.775 miliar di kuartal 1 2017.

Kontribusi terbesar dari ekspor dengan pertumbuhan mencapai 14,7 persen dengan didominasi oleh pendorong penjualan terbesar. Penjualan ke replacement dan OEM domestik menguat, masing-masing meningkat 6,2 persen dan 5,2 persen.

Meskipun demikian, margin laba kotor mengalami penurunan akibat kenaikan harga bahan baku. Namun, secara profit masih bisa dikatakan sehat.

Margin laba kotor menurun dari 23,9 persen di kuartal 1 2016, menjadi 19,9 persen di kuartal 1 2017. Sedangkan margin operasi perusahaan menurun dari 11,8 persen di Kuartal 1 2016, menjadi 9,7 persen di Kuartal 2 2017.

EBITDA pada Kuartal 1 2016 mencapai Rp 580 miliar (setara USD 42,3 juta), sedangkan EBITDA Kuartal 1 2017 lebih rendah dengan angka Rp 555 miliar (setara USD 41,4 juta). Dari segi laba operasi dan kurs mata uang mata asing juga lebih rendah untuk kuartal 1 2017. Tercatat laba bersih mengalami penurunan, dari Rp 338 miliar di kuartal 1 2016 menjadi Rp 216 miliar di kuartal 1 2017.

General Manager - Marketing PT Gajah Tunggal Tbk Steni Mulyadi mengatakan, di tahun ini strategi yang diterapkan tidak banyak perubahan dari strategi yang dilakukan pada tahun lalu. "Namun di tahun ini, kita menjadi tuan rumah ASEAN Games, lalu di bulan Agustus akan ada pameran GIIAS, berdasarkan data peningkatan GDP kita juga akan meningkat, dan tingkat spending juga diperkirakan meningkat." katanya.

"Menjelang Hari Raya (Idul Fitri) sendiri terjadi peningkatan demand hingga 25 persen. Namun pada saat Lebaran tentu aktivitas akan libur, angka demand akan meningkat kembali pasca lebaran," tutup Steni.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya