Liputan6.com, Jakarta - Target pemerintah dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik seperti mobil listrik dan motor listrik terus dilakukan lewat beberapa upaya. Salah satunya adalah proses transisi yang penting dari penggunaan kendaraan bahan bakar fosil menuju era elektrifikasi.
Untuk mendorong hal tersebut, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) Kementerian ESDM, turut memberikan pelatihan teknis kepada masyarakat terkait program konversi motor listrik.
Baca Juga
"Sepeda motor BBM konvensional dapat dikonversi menjadi sepeda motor listrik, namun dengan tetap mengedepankan performa serta kualitas sehingga layak untuk dipakai sehari hari," ujar Kepala PPSDM KEBTKE, Susetyo Edi Prabowo, dalam keterangan resminya.
Advertisement
Dengan adanya konversi motor konvensional ke motor listrik, ini akan menjadi salah satu upaya untuk memangkas konsumsi bahan bakar fosil yang menyebabkan peningkatan emisi dari kendaraan bermotor.
Di samping itu, hadirnya pelatihan konversi motor listrik juga sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi hingga 29 persen pada tahun 2030. Salah satu misi tersebut, pemerintah akan terus menggalakkan penggunaan kendaraan listrik agar konsumsi bahan bakar fosil tidak lagi membengkak serta memberikan efek yang lebih bersih untuk lingkungan.
"Diharapkan rangkaian kegiatan ini dapat menghasilkan sumber daya manusia yang andal dalam melaksanakan kegiatan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik," tandas Susetyo.
Selain itu, bukan hanya dari pemberian pelatihan konversi motor listrik semata, tetapi pemerintah juga telah memberikan kemudahan di mana akan memberikan subsidi pembelian motor listrik agar masyarakat semakin mudah untuk memilikinya.
Konversi Motor Listrik di Bengkel Ini Mulai dari Rp 13 Jutaan
Bengkel sepeda motor Motoriz yang berada di bawah naungan PT Semesta Motor Indonesia menawarkan beragam layanan. Tak cuma servis berbagai merek sepeda motor, bengkel ini juga melayani konversi motor listrik.
"Motoriz merupakan jaringan bengkel sepeda motor dan cafe yang didukung dengan sistem informasi dan teknologi terkini untuk melayani ekosistem industri sepeda motor dan dikembangkan dengan sistem kemitraan, berfokus pada pengembangan serta pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)," terang Okto Larido, COO Motoriz di Motoriz Outlet Bintaro, Jakarta, Sabtu (28/1/2023).
Layanan konversi sepeda motor konvensional menjadi kendaraan listrik ini untuk mendukung program pemerintah menuju zero emission yang telah ditargetkan.
Disebutkan, proses konversi di bengkel motor ini tak memakan waktu yang lama. Sementara biaya konversi mencapai belasan juta Rupiah.
"Biaya untuk mengkonversi mulai dari Rp 13 juta sampai Rp 17 jutaan. Itu sudah termasuk baterainya. Untuk durasi pengerjaan relatif singkat, cuma 45 menit," ujar Okto.
Lebih lanjut pria murah senyum itu menyebutkan, jenis motor konvensional yang bisa dikonversi masih terbatas. Dirinya pun optimistis model yang bisa dikonversi dapat lebih banyak lagi di beberapa waktu mendatang.
"Saat ini yang baru bisa kami lakukan adalah BeAT dan Vario. Untuk ke depannya kami akan lakukan lebih banyak. Baru-baru ini kami juga sedang mengerjakan proyek model trail untuk sebuah instansi," tandas Okto.
Advertisement