Ferrari Tabrak 5 Kendaraan Akibat Mengantuk, Kenali Bahaya Microsleep saat Berkendara

Kecelakaan yang terjadi di Bundaran Senayan pada Minggu, (8/10) kemarin menabrak lima kendaraan yang menyebabkan 2 orang mengalami luka-luka itu diduga karena pengemudi tersebut mengantuk.

oleh Andhika Naufal Satria diperbarui 09 Okt 2023, 21:02 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2023, 21:02 WIB
Ilustrasi microsleep saat mengemudi
Ilustrasi microsleep saat mengemudi. (Shutterstock/rbkomar)

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan yang terjadi di Bundaran Senayan pada Minggu, (8/10) kemarin menabrak lima kendaraan yang menyebabkan 2 orang mengalami luka-luka itu diduga karena pengemudi tersebut mengantuk.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Jhonny Eka menerangkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi.

Menurutnya, sejauh ini didapat keterangan pengemudi Ferrari berkendara dalam kondisi mengantuk dan mobil yang dikemudikan melaju hingga 100 km/jam.

"Menurut keterangan pengemudi memang dalam kondisi ngantuk, jadi pada saat pengereman dalam kecepatan 100 km/jam, terjadi kecelakaan," ujar Jhonny Eka dalam keterangannya, pada hari ini (9/10/2023).

Pengemudi Ferrari tersebut diduga mengalami gejala microsleep, namun apakah microsleep itu?

Microsleep adalah kejadian singkat dan tiba-tiba di mana seseorang tertidur selama beberapa detik atau bahkan kurang dari satu detik, tanpa menyadari hal itu terjadi. Selama microsleep, otak mengalami gangguan dalam proses kewaspadaan dan kesadaran, bahkan jika hanya dalam waktu yang sangat singkat.

Fenomena ini dapat sangat berbahaya, terutama saat seseorang sedang mengemudi atau mengoperasikan mesin berat. Ketika terjadi microsleep, seseorang mungkin tidak memperhatikan perubahan dalam situasi atau tidak mampu merespons dengan cepat jika terjadi sesuatu.

 

Penyebab Microsleep

Microsleep sering kali terjadi karena kurangnya tidur atau kelelahan yang parah. Ini dapat terjadi tanpa peringatan dan tanpa kesadaran individu yang terpengaruh. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari aktivitas yang memerlukan kewaspadaan tinggi saat mengalami kelelahan atau kurang tidur.

Untuk mengurangi risiko terjadinya mikro tidur, penting untuk mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas. Jika seseorang merasa mengantuk, lebih baik untuk beristirahat atau tidur sejenak sebelum melanjutkan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan tinggi. Keselamatan pribadi dan orang lain adalah hal yang sangat utama saat sedang berada di jalan.

Infografis Pemberhentian Brigjen Endar Priantoro, Tanggapan Dewas KPK, Kapolri hingga Jokowi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pemberhentian Brigjen Endar Priantoro, Tanggapan Dewas KPK, Kapolri hingga Jokowi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya