Bawaslu Kota Depok Temukan Ratusan Kotak Suara Rusak

Liputan6.com, Depok - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok menemukan ratusan kotak suara mengalami kerusakan. Hal tersebut diketahui usai Bawaslu Kota Depok mendatangi gudang logistik KPU Kota Depok yang berada di Jalan Raya Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Wakil Koordinator Divisi SDM dan Organisasi, Andriansyah mengatakan, Bawaslu Kota Depok berusaha melakukan pengawasan untuk menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024 di Kota Depok. Dari pengawasan di gudang KPU, didapati ratusan kotak suara mengalami kerusakan.

“Tadi kami belum menghitung secara total, tadi juga ada 224 kotak suara dalam keadaan rusak,” ujar Andriansyah kepada Liputan6.com, Kamis (28/12/2023).

Andriansyah menjelaskan, kotak suara yang rusak disebabkan mika pecah, lapisan kotak suara terkelupas maupun hancur. Andriansyah belum dapat memastikan kotak suara yang rusak akan menambah jumlah kekurangan kotak suara.

“Sekarang lagi nunggu kekurangan kotak suara, kekurangan kotak suara hampir 434 kotak suara yang belum dirakit,” jelas Andriansyah.

Diketahui, KPU Kota Depok telah menerima kotak suara sebanyak 27.872 kotak suara dan saat ini sedang dilakukan perakitan. Bawaslu Kota Depok telah memberikan masukan kepada KPU Kota Depok untuk percepatan perakitan kotak suara.

“Jangan sampai nanti menjadi kendala ketika sudah mendekati hari pencoblosan namun masih mencari kotak suara,” ucap Andriansyah.

Andriansyah mengungkapkan, Bawaslu Depok akan terus melakukan pengawasan terhadap logistik Pemilu 2024 mulai dari gudang KPU hingga ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Berdasarkan pengawasan Bawaslu Kota Depok, surat suara telah masuk ke gudang logistik KPU sebanyak 1.424.760 surat suara DPR RI dan DPRD Provinsi.

“Kami pun sempat mendatangi lokasi percetakan di wilayah Semarang,” terang Andriansyah.

Andriansyah menuturkan, suara suara yang datang ke gudang logistik KPU Kota Depok, belum dilakukan pelipatan. Bawaslu Kota Depok telah meminta KPU untuk melakukan pelipatan surat suara untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.

“Kerawanan logistik ini yaitu surat suara, itu harus diantisipasi dan dijaga betul. Jangan sampai ada hal di luar tindakan prosedural yang berkaitan dilakukan jajaran KPU,” tutur Andriansyah.

Bawaslu Kota Depok akan melakukan pengawasan melekat setiap harinya ke gudang logistik, sampai pendistribusian logistik ke KPPS atau di tingkat TPS. Bawaslu tidak ingin kendala logistik pada Pemilu 2019 kembali terulang pada Pemilu 2024.

“Pada Pemilu 2019 manajemen logistik sangat kacau sekali sehingga beberapa hal yang berkaitan dengan logistik banyak kekurangan,” pungkas Andriansyah.