Desa di Sragen Ini Siapkan Karantina Rumah Hantu, Masih Berani Mudik?

Sebelum mengoperasikan rumah hantu sebagai tempat karantina, pemerintah desa akan meminta izin kepada Bupati Sragen Kusdinar Untung

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Apr 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2021, 15:00 WIB
[Bintang] Cerita tempat paling angker di Bekasi
Cerita seram tempat paling angker di Bekasi, 'Rumah Hantu Bumi Sani Permai' | Via: Istimewa

Liputan6.com, Sragen - Salah satu desa di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan rumah hantu untuk pemudik yang nekat datang pada Lebaran 2021.

"Sudah kami siapkan rumah hantu untuk yang nekat mudik. Ini baru kami bersihkan gotong-royong warga, besok sudah siap digunakan," kata Kepala Desa Sepat, Mulyono di Sragen, Jumat.

 

Meski demikian, dikatakannya, sebelum mengoperasikan rumah hantu sebagai tempat karantina, pemerintah desa akan meminta izin kepada Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati terlebih dahulu.

Melihat kondisi tahun lalu di mana pemerintah pusat juga sudah mengeluarkan larangan mudik, ia memperkirakan tahun ini akan tetap ada pemudik nekat seperti halnya tahun 2019.

"Saya kira akan ada warga yang tetap mudik, apalagi warga di sini banyak yang merantau di Jakarta bahkan luar Jawa," katanya, dikutip Antara.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Siapkan Buka dan Sahur untuk Pemudik

Peraturan aneh tapi nyata (3)
Ilustrasi rumah tua yang angker. (Sumber Pixel)

Ia mengatakan selama menjalani karantina 14 hari tersebut pihak pemerintah desa akan menyediakan makanan untuk berbuka dan sahur untuk para pemudik.

Sementara itu, mengenai keberadaan rumah hantu tersebut merupakan rumah berusia tua yang sudah lama tidak digunakan sebagai hunian. Ia mengatakan dulunya bangunan tersebut merupakan gudang tas dan sudah sebelas tahun tidak ditempati.

Ia mengatakan pada tahun lalu, sejumlah warga yang nekat mudik dimasukkan ke dalam rumah tersebut untuk mengikuti karantina.

"Mereka benar-benar kapok. Selain ketakutan, ada yang mengaku pernah didatangi hantu yang mereka takutkan selama ini," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya