Pasutri Pencari Rumput di Jember Hanyut Terseret Banjir, Suami Tewas Istri Hilang

Debit air Sungai Permisen di Desa Kemiri, Jember tersebut memang cukup deras karena hujan dengan intensitas tinggi turun di wilayah setempat, sehingga kedua korban terseret arus sungai

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jan 2022, 00:30 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2022, 00:30 WIB
Banjir Bandang
Sebanyak 15 desa di Kecamatan Batang Lobu Sutam, Padang Lawas, Sumatera Utara, terdampak banjir bandang (BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Pasangan suami istri Matsirat (50) dan Suliha (47) yang merupakan warga Desa Kemiri, Kabupaten Jember, Jawa Timur, hanyut terseret arus sungai deras, usai mencari rumput di kawasan setempat, Minggu sore.

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jember menyebabkan debit air sejumlah sungai mengalami peningkatan dan membanjiri sejumlah kawasan perumahan di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates.

"Pasangan suami istri tersebut mencari rumput dan saat berada di dekat sungai, si istri terpleset dan jatuh ke sungai, kemudian suaminya menolong hingga keduanya hanyut terbawa arus sungai," kata Komandan Tim (Dantim) Basarnas Jember Rudi Prahara saat dihubungi per telepon.

Menurutnya debit air Sungai Permisen di Desa Kemiri tersebut memang cukup deras karena hujan dengan intensitas tinggi turun di wilayah setempat, sehingga kedua korban terseret arus sungai.

"Satu korban yakni suaminya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan istrinya masih belum ditemukan dan kami masih melakukan asessment ulang," tuturnya, di Jember.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Pencarian Korban

Ia mengatakan pencarian korban hilang di sungai Desa Kemiri tersebut akan dilanjutkan pada Senin (10/1) pagi karena pencarian pada Minggu malam tidak bisa maksimal.

"Kami akan melakukan pencarian semaksimal mungkin di aliran sungai tersebut dan mudah-mudahan korban Ibu Suliha bisa ditemukan secepatnya," katanya.

Rudi menjelaskan bahwa kedua korban tersebut bukan korban banjir, namun korban kecelakaan sungai karena keduanya hanyut di sungai dan memang kondisi sungai cukup deras karena tingginya curah hujan di kawasan setempat.

Sebelumnya Camat Panti Benny Ginting menyampaikan informasi bahwa dua warga Dusun Tenggiling, Desa Kemiri, Kecamatan Panti, yang merupakan pasangan suami istri hanyut di sungai dan dinyatakan hilang.

"Suami sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan istrinya masih belum ditemukan," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya