Dipicu Pelemahan Harga MInyak, Wall Street Tertekan

Bursa saham Amerika Serikat sebagian besar ditutup melemah pada perdagangan Kamis

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 18 Okt 2016, 04:30 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2016, 04:30 WIB
Saham Nike Topang Penguatan Wall Street
Sentimen bervariasi di awal pekan telah mendorong bursa saham Amerika Serikat menguat dengan indeks saham Dow Jones naik 14,57 poin.

Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Amerika Serikat sebagian besar ditutup melemah pada perdagangan Kamis dipicu oleh penurunan saham energi bersama dengan saham perusahaan seperti Amazon, Netflix, di sektor konsumen.

Wakil Kepala Federal Reserve Stanley Fischer memperingatkan bahwa stabilitas ekonomi bisa terancam oleh suku bunga rendah dan mencatat bahwa bank sentral tersebut sangat dekat dengan target inflasi.

Namun, mereka pun mengaku tak semudah itu untuk menaikkan suku bunga.

Komentar dari Fischer, yang mendukung kenaikan keluar setelah pejabat laun du The Fed pun memberikan tanggapan.

Konflik pertanyaan dari beberapa pejabat the Fed menambah ketidakpastian pasar.

"Pernyataan Fischer ini kedua pentingnya setelah Janet Yellen. Jadi saat dia berkomentar, orang akan memperhatikan apa yang diucapkannya," ujar Strategis Pasar di Wunderlich Securities, Art Hogan dilansir dari Reuters, Selasa (18/10/2016).

Saham energi jatuh 0,6 persen setelah harga minyak di hari yang sama juga turun 0,8 persen ke level US$ 51,52 per barek untuk Brent, minyak acuan dunia.

Dow Jones Industrial Average turun 51,98 poin atau 0,29 persen ke level 18.086,4. S&P 500 kehilangan 6,48 popin atau 0,3 persen ke level 2.126 dan Nasdaq Composite jatuh 14,34 poin atau 0,27 persen menetap di 5.199,82.

Sementara saham sektor konsumen seperti Netflix turun 1,6 persen, Amazon 1,2 persen.

Sekitar 5,15 miliar saham berpindahtangan pada perdagangan kemarin, lebih sedikit dari jumlah rata-rata 6,54 miliar per haru.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya