IHSG Naik 24,48 Poin Terdorong Aksi Beli Investor Asing

Ada tujuh sektor saham menguat sehingga dorong penguatan IHSG ke zona hijau.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Mei 2017, 16:16 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2017, 16:16 WIB
Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada perdagangan saham awal pekan ini. Aksi beli investor asing dan sentimen global jadi pendukung penguatan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (8/5/2017), IHSG naik 24,48 poin atau 0,43 persen ke level 5.707,86. Indeks saham LQ45 menguat 0,32 persen ke level 948. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Ada sebanyak 180 saham menghijau sehingga mendorong penguatan IHSG. Sedangkan 147 saham melemah dan 104 saham lainnya diam di tempat.

Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.727,49 dan terendah 5.692,56.

Transaksi perdagangan cukup ramai. Tercatat total frekuensi perdagangan saham sekitar 323.295 kali dengan volume perdagangan 8,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 8,8 triliun.

Investor asing mencatatkan aksi beli sekitar Rp 1,53 triliun di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.297.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham barang konsumsi turun 0,97 persen, sektor saham konstruksi melemah 0,35 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,07 persen.

Sementara itu, sektor saham industri dasar naik 2,21 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham pertanian mendaki 1,2 persen dan sektor saham aneka industri menguat 1,14 persen.

Di pasar negosiasi tercatat saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencapai Rp 1,4 triliun. Tercatat harga saham PT Bank Central Asia Tbk ditransaksikan di level harga Rp 18.000 per saham atau naik 1,41 persen. Total frekuensi sebanyak 3 kali.

Saham-saham yang menguat antara lain saham NAGA naik 34,68 persen ke level Rp 167 per saham, saham CLEO melonjak 34,36 persen ke level Rp 262 per saham, dan saham BMSR menanjak 32,08 persen ke level Rp 140 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BSSR turun 22,57 persen ke level Rp 1.355 per saham, saham BRMS merosot 12,70 persen ke level Rp 55 per saham, dan saham MKNT tergelincir 10,94 persen.

Di bursa Asia, indeks saham cenderung menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,41 persen ke level 24.577,91, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 2,3 persen ke level 2.292, indeks saham Jepang Nikkei melambung 2,31 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Disusul sektor saham Singapura naik 0,03 persen ke level 3.230,63, indeks saham Taiwan menguat 0,38 persen ke level 9.937, dan indeks saham Shanghai turun 0,79 persen ke level 3.078.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, sentimen eksternal berdampak positif untuk IHSG. Hal itu didorong dari penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu. Selain itu, data neraca perdagangan China naik tipis juga mengangkat bursa Asia.

Adapun hasil pemilihan umum (Pemilu) Presiden Prancis, menurut Reza menjadi sentimen positif tetapi tidak berpengaruh langsung ke Indonesia.

Pelaku pasar global merespons positif kemenangan Emmanuel Macron sebagai Presiden Prancis berdampak ke pasar saham global termasuk bursa Eropa dan mata uang Euro.

"Pasar manfaatkan sentimen itu (Pemilu Prancis) sehingga bertahan di pasar saham," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Akan tetapi, Reza menuturkan, ada persepsi sell in may and go away menjadi kendala buat IHSG. "Masih ada persepsi itu membuat kondisi pasar alami kenaikan terbatas. Manfaatkan kenaikan untuk profit taking," kata dia.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya