Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah usai catatkan rekor tertinggi baru. Aksi jual investor asing dinilai menjadi katalis negatif untuk IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (4/7/2017), IHSG turun 44,87 poin atau 0,76 persen ke level 5.865,36. Indeks saham LQ45 merosot 1,02 persen ke level 987,37. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham DBX naik 0,22 persen.
Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.896,37 dan terendah 5.858,61. Ada sebanyak 123 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 217 saham turun sehingga menekan IHSG. 95 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham tercatat 248.773 kali dengan volume perdagangan 5,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,3 triliun. Investor asing lepas saham Rp 1,16 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.356.
Baca Juga
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham aneka industri naik 0,03 persen dan sektor saham konstruksi menguat 0,73 persen. Sektor saham infrastruktur turun 2,04 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi melemah 1,25 persen dan sektor saham manufaktur merosot 0,79 persen.
Saham-saham yang cetak top gainers antara lain saham MABA naik 25 persen ke level Rp 320 per saham, saham TAMU melonjak 23,88 persen ke level Rp 1.790 per saham, dan saham FISH naik 20 persen ke level Rp 3.000 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SDRA turun 16,5 persen ke level Rp 835 per saham, saham BMAS merosot 15,32 persen ke level Rp 376 per saham, dan saham ALKA tergelincir 14,84 persen ke level Rp 132 per saham.
Bursa Asia pun kompak melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,53 persen ke level 25.839,01, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,58 persen ke level 2.380,52, dan indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,12 persen ke level 20.032,35.
Selain itu, indeks saham Shanghai susut 0,41 persen ke level 3.182,80, indeks saham Singapura turun 0,44 persen ke level 3.209,18, dan indeks saham Taiwan melemah 0,62 persen ke level 10.347,78.
Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, pelaku pasar memanfaatkan aksi ambil untung usai IHSG cetak rekor tertinggi pada perdagangan saham kemarin. Sedangkan dari luar negeri, Reza menilai belum ada sentimen yang dominasi gerak IHSG.
"Aksi beli di saham-saham big cap pada kemarin dimanfaatkan pelaku pasar untuk profit taking," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.
Ia mengatakan, tekanan IHSG masih wajar. Hal itu mengingat IHSG sudah cetak penguatan cukup besar sebelum libur Lebaran.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: