IHSG Dibuka Terjun Bebas, Dipimpin Sektor Aneka Industri

Pada pra pembukaan perdagangan, Jumat (26/7/2019), IHSG melemah 22,16 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.379,20

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Jul 2019, 09:23 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2019, 09:23 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Pada pra pembukaan perdagangan, Jumat (26/7/2019), IHSG melemah 22,16 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.379,20. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih terjun bebas dengan anjlok 29,10 poin atau 0,45 persen ke posisi 6.372,26.

Sementara itu, indeks saham LQ45 melemah 0,76 persen ke posisi 1.016,54. Begitu juga dengan indeks saham IDX30 melemah 0,78 persen ke posisi 556,92.

Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 99 saham melemah sehingga mengangkat IHSG ke zona merah. Selain itu 77 saham menguat dan 143 saham diam di tempat.

Pada pembukaan pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.385,58 dan terendah 6.372,24.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 21.132 kali dengan volume perdagangan 436,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 210,9 miliar.

Investor asing jual saham Rp 30,2 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.003.

Sebagian besar sektor saham tumbang. Hanya sektor konstruksi yang pada awal perdagangan masih mampu menghijau.

Sektor saham aneka industri memimpin pelemahan dengan turun 1,60 persen. Kemudian disusul sektor basic industri yang turun 0,73 persen dan sektor keuangan yang turun 0,65 persen. Sedangkan sektor konstruksi yang menguat hanya 0,17 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah antara lain STTP melemah 9,86 persen ke level Rp 3.200 per saham, KPAL melemah 5,1 persen ke level Rp 484 per saham dan SMDM turun 4,76 persen ke angka Rp 140 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menguat antara lain saham PICO naik 24,68 persen ke posisi Rp 1.465 per saham, saham GLOB naik 21,7 persen ke posisi Rp 6.45 per saham dan saham POSA naik 19,26 persen ke posisi Rp 322 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

IHSG Bakal Konsolidasi, Simak Saham Pilihan Berikut Ini

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan terkonsolidasi pada perdagangan menuju akhir pekan ini. Pergerakan IHSG secara teknikal mencoba bertahan pada level psikologis.

Kepala analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi menjelaskan, pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 16,38 poin ke level 6.401,36 dengan saham-saham sektor Properti, aneka industri, dan infrastruktur rebound ke zona hijau.

Menurutnya, sentimen pemangkasan pertumbuhan ekonomi negara berkembang oleh IMF masih menyisakan efek kekhawtiran investor asing.

Pada perdagangan hari ini, sentimen tersebut diperkirakan masih mempengaruhi gerak indeks. "Pergerakan IHSG secara teknikal mencoba bertahan pada level psikologis 6.400," jelas dia pada Jumat (26/7/2019).

Menurut Lanjar, secara teknikal IHSG akan bergerak cenderung terkonsolidasi dengan ancaman melemah dengan support resistance 6.370-6.420.

Sedangkan analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memprediksikan IHSGbakal mengalami rebound ke zona positif dalam jangka pendek. Secara teknikal rentang pelemahan sudah cukup terbatas setelah beberapa hari terakhir mengalami koreksi sehingga indeks bakal menghijau.

Saham-saham yang dipilih oleh Dennies pada perdagangan hari ini antara lain PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Astra International Tbk (ASII).

Sedangkan Lanjar memilih PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Astra International Tbk (ASII).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya