Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal mencapai 4,9 juta hingga akhir Maret 2021. Sedangkan investor saham mencapai lebih dari 2,2 juta investor.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menuturkan, pertumbuhan jumlah investor masing-masing naik 30 persen untuk investor saham dan 25 persen investor pasar modal dari akhir 2020. Ia menambahkan, pesatnya pemakaian teknologi pada masa adaptasi baru memicu pertumbuhan investor dalam setahun terakhir.
Baca Juga
"Akhir Maret jumlah investor lebih 2,2 juta investor saham dan 4,9 juta investor secara total di pasar modal. Terdapat peningkatan 30 persen untuk investor saham dan 25 persen untuk pasar modal dari akhir 2020," ujar Inarno dalam diskusi virtual, Rabu (7/4/2021).
Advertisement
Selain itu, investor aktif di pasar saham juga meningkat. Rata-rata investor aktif mencapai 228 ribu per hari atau tumbuh 141 persen dari rata-rata tahun sebelumnya.
Pertumbuhan investor itu mendorong lonjakan transaksi perdagangan saham dalam tiga bulan terakhir. Rata-rata nilai transaksi harian saham dapat mencapai Rp 10 triliun-Rp 15 triliun per hari.
Transaksi dapat mencapai 1,3 juta dan merupakan transaksi tertinggi di kawasan Asia dalam tiga tahun terakhir. Diikuti volume perdagangan saham lebih dari 19 miliar lembar saham per hari.
Inarno menambahkan, pada 2020 merupakan kebangkitan investor domestik terutama ritel. Aktivitas transaksi investor ritel domestik mencapai 48,4 persen dari rata-rata transaksi Rp 9,2 triliun.
Untuk pertama kali melonjak di atas 40 persen dalam lima tahun terakhir. Hal itu berlanjut pada 2021. "Dominasi investor ritel mencapai 66,5 persen per akhir Februari 2021,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Investor Pasar Modal Capai 4,5 Juta pada Februari 2021
Sebelumnya, investor pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih melanjutkan tren peningkatan. Hingga Februari 2021, BEI mencatat jumlah investor pasar modal mencapai 4,5 juta.
"Sampai dengan Februari 2021, jumlah investor Pasar Modal Indonesia telah mencapai 4.515.103 investor,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dalam video konferensi, Jumat, 12 Maret 2021.
Angka ini naik 16,35 persen, atau bertambah 634 ribu investor baru dari posisi akhir tahun 2020. Kendati begitu, Hoesen mengatakan, tingkat literasi dan inklusi di pasar modal masih jauh dari harapan.
Yakni sekitar 4,9 persen untuk tingkat literasi dan 1,55 persen untuk tingkat inklusi di sektor ke pasar modal.Sehubungan dengan itu, BEI berasama Self-Regulatory Organization (SRO) lainnya, yakni PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) meluncurkan Inovasi Edukasi Digital untuk Pasar Modal Indonesia.
"Semoga kegiatan kita pada pagi hari ini dapat mendorong peningkatan literasi inklusi pasar modal di seluruh Indonesia,” kata dia.
Dalam inovasi tersebut, BEI mencanangkan empat terobosan baru. Yakni, IDX Virtual Tour 360, Halaman Edukasi Investasi di Website BEI dan Modul Sekolah Pasar Modal Digital, Kompetisi Galeri Investasi BEI: IDX GI-a-thon, serta konsep Galeri Investasi Edukasi BEI dan Galeri Investasi Digital BEI.
Di sisi lain, terobosan baru ini sejalan dengan upaya SRO dan OJK dalam menyediakan sarana edukasi kepada masyarakat, terutama yang berbasis digital, untuk meningkatkan pertumbuhan investor dari kalangan akademisi dan stakeholders di tengah dampak pandemi COVID-19.
Advertisement