Bursa Saham Asia Tergelincir Mengekor Wall Street

Bursa saham Asia Pasifik merosot pada Jumat, 23 April 2021 ikuti bursa saham Amerika Serikat yang tertekan.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Apr 2021, 08:02 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2021, 08:01 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Jumat, (23/4/2021) menyusul bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang tertekan.

Indeks saham Jepang Nikkei melemah 1,36 persen pada awal perdagangan saham. Indeks saham Topix susut 0,88 persen. Indeks saham Korea Selatan tergelincir 0,92 persen. Indeks saham Australia ASX turun 0,14 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik melemah 0,14 persen.

Investor akan terus memantau situasi virus COVID-19 di India setelah melaporkan lebih dari 310.000 infeksi kasus COVID-19 pada Kamis, 22 April 2021. Demikian dilansir dari CNBC, Jumat, pekan ini.

Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden dikabarkan tengah mengupayakan kenaikan pajak capital gain. Di wall street, indeks saham Dow Jones melemah 321,41 poin ke posisi 33.815,90. Indeks saham S&P 500 merosot 0,92 persen ke posisi 4.134,98. Indeks saham Nasdaq turun 0,94 persen ke posisi 13.818.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Wall Street Tertekan

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Wall street tertekan setelah laporan dari berbagai media termasuk Bloomberg dan the New York Times menyebutkan Presiden AS Joe Biden sedang mengupayakan kenaikan pajak atas capital gain menjadi 39,6 persen dari 20 persen untuk pendapatan orang Amerika Serikat lebih dari USD 1 juta.

Indeks dolar AS berada di posisi 91,28 di bawah posisi pada awal pekan di kisaran 91,2. Sementara itu, Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 107,90 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya