Wall Street Perkasa Setelah Data Klaim Pengangguran AS Sentuh Posisi Terendah

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,3 persen ke posisi 4.536,95, dan mencatat rekor ke-54 kali pada 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Sep 2021, 05:59 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2021, 05:59 WIB
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menguat pada perdagangan Kamis, 2 September 2021. Indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat hingga sentuh rekor setelah data klaim pengangguran AS mingguan mencapai level terendah sejak krisis COVID-19.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,3 persen ke posisi 4.536,95, dan mencatat rekor ke-54 kali pada 2021. Indeks Dow Jones menguat 131,29 poin atau 0,4 persen menjadi 33.443,82 terangkat saham Walgreens dan Chevron. Indeks Nasdaq menanjak 0,1 persen ke posisi 15.331,18.

Untuk pertama kali, klaim pengangguran mencapai 340.000 hingga 28 Agustus 2021. Data klaim pengangguran itu lebih rendah dari perkiraan Dow Jones 345.000. Data klaim tersebut terendah sejak Maret 2020.

Data klaim pengangguran itu dirilis sebelum laporan data tenaga kerja Agustus 2021. Investor memperhatikan seberapa cepat bank sentral AS atau the Federal Reserve akan mencabut kebijakan pelonggaran moneternya. Ekonom prediksi data tenaga kerja AS akan bertambah 720.000 pada Agustus, realisasi tenaga kerja itu lebih rendah dari Juli 2021 sebesar 943.000.

“Dengan klaim pengangguran yang mencapai titik terendah pandemi COVID-19, pasti ada optimisme saat kita melihat gambaran data tenaga kerja besok (Jumat-red),” ujar Direktur E-Trade, Mike Loewengart dilansir dari CNBC, Jumat (3/9/2021).

Ia menambahkan, bisa saja ada sedikit tarik-menarik pada satu sisi laporan pekerjaan yang solid adalah indikasi positif pemulihan ekonomi. Sisi lain mendukung tapering the Fed.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pelaku Pasar Tetap Optimistis pada September 2021

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Ketua the Federal Reserve, Jerome Powell telah menekankan perlunya data pekerjaan yang lebih kuat sebelum bank sentral akan mulai melonggarkan program pembelian obligasi besar-besaran, menempatkan fokus yang lebih tinggi pada laporan ketenagakerjaan.

Pada Kamis, saham Chewy dan Five Below masing-masing turun 9,3 persen dan 13 persen setelah melaporkan hasil kuartalan. Saham ChargePoint, produsen sistem pengisian untuk kendaraan listrik melonjak 8,2 persen setelah melaporkan pendapatan kuartalan yang luar biasa.

September telah menjadi salah satu bulan terlemah musiman pada 2021, tetapi banyak yang memiliki pandangan konstruktif di pasar karena latar belakang teknikal tetap solid dan pembukaan kembali ekonomi dari pandemi COVID-19 berlanjut.

“Volatilitas rendah lebih tinggi di saham Amerika Serikat berlanjut, posisi volume dan sentimen mengukur semua pandangan positif kami. Kami mencari reli untuk memperpanjang lebih jauh ke posisi tertinggi baru,” tulis Credit Suisse.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya