Laju IHSG Fluktuaktif, Investor Asing Lepas Saham BBRI hingga TPIA

Pada pra pembukaan perdagangan, Rabu (8/9/2021), IHSG naik tipis 0,03 persen ke posisi 6.114.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Sep 2021, 09:41 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2021, 09:41 WIB
FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih fluktuaktif pada perdagangan Rabu (8/9/2021). IHSG sempat berada di zona hijau kemudian berbalik arah ke zona merah dan investor asing lepas saham.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG naik tipis 0,03 persen ke posisi 6.114. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,09 persen ke posisi 6.117. Indeks LQ45 susut 0,19 persen ke posisi 871,37. Sebagian besar indeks acuan melemah.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.123,75 dan terendah 6.094,19. Sebanyak 207 saham melemah sehingga menekan IHSG. 188 saham menguat dan 180 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 243.849 kali dengan volume perdagangan 3,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 52,35 miliar. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat di ksiaran 14.223.

Seluruh sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXtechno turun 0,88 persen, IDXproperty turun 0,67 persen dan IDXindustry susut 0,57 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Top Gainers dan Losers

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham SBMA naik 34,44 persen

-Saham ASMI naik 31,25 persen

-Saham RSGK naik 25 persen

-Saham CMNT naik 25 persen

-Saham BCIP naik 23,21 persen

Saham-saham yang masuk top loser antara lain:

-Saham MGLV turun 10 persen

-Saham SOFA turun 8,96 persen

-Saham CASH turun 8,50 persen

-Saham GTSI turun 7 persen

-Saham ARGO turun 6,98 persen

Aksi Investor Asing

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 16,2 miliar

-Saham ASII senilai Rp 5 miliar

-Saham PTBA senilai Rp 4,1 miliar

-Saham SCMA senilai Rp 3,8 miliar

-Saham TPIA senilai Rp 3,3 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham MLPL senilai Rp 59,4 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 8,1 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 5,5 miliar

-Saham MNCN senilai Rp 5,3 miliar

-Saham JPFA senilai Rp 2,8 miliar

Bursa Saham Asia

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng naik 0,41 persne, indeks Jepang Nikkei menanjak 0,82 persen dan indeks Shanghai menguat 0,09 persen.

Selain itu, indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,41 persen, indeks Singapura turun 0,68 persen dan indeks Taiwan susut 0,42 persen.

Mengutip laporan PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG turun 0,24 persen pada Selasa, 7 September 2021 ke posisi 6.112 didorong pelemahan sektor saham teknologi yang susut 2,58 persen.

“Kami terus melihat pergeseran dari sektor saham teknologi yang mahal ke sektor siklus yang tidak menuntut seperti bank, konsumen dan properti,” tulis Ashmore.

Sementara itu, sektor konstruksi dan properti terus mendapatkan momentum setelah media melaporkan pemerintah masih berencana mulai pembangunan ibu kota baru di Kalimantan pada 2022. Investor asing beli saham Rp 194 miliar dengan pembelian terbesar di BBCA Rp 131,2 miliar, TLKM sebesar Rp 63,5 miliar, dan BMRI senilai Rp 52,8 miliar.

Sedangkan penjualan terbesar di UNVR Rp 23,6 miliar, TBIG sebesar Rp 19,3 miliar, dan ARTO sebesar Rp 17,9 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya