Bumi Resources Bayar Utang Trace A ke-15 Setara Rp 1,11 Triliun

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat telah membayar total utang trace A sebesar trace A sebesar USD 443,8 juta atau setara Rp 6,27 triliun secara tunai.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2021, 21:40 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2021, 21:40 WIB
Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan tambang batu bara, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menegaskan telah memproses pembayaran kelimabelas ytang trace A senilai US$ 78,8 juta atau setara Rp 1,11 triliun (kurs 14.120,7 per dolar AS).

Hal tersebut disampaikan oleh Director & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivasta melalui keterbukaan informasi BEI yang dikutip Liputan6.com, Senin (18/10/2021).

Proses pembayaran dilakukan melalui agen fasilitas pada 18 Oktober 2021, yang mewakili pinjaman pokok Trace A sebesar US$ 70,7 juta dan bunga sebesar USD 8,1 juta.

Dengan dilakukannya pembayaran triwulanan kelimabelas tersebut, perseroan telah membayar total utang Trace A sebesar USD 443,8 juta atau setara Rp 6,27 triliun secara tunai (cash), yang terdiri atas pokok Utang Trace A sebesar USD 282,4 juta atau setara Rp 3,99 triliun, dan bunga sebesar USD 161,4 juta atau setara Rp 2,28 triliun. Jumlah total tersebut sudah termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar (back interest).

"Pembayaran Oktober ini adalah nilai terbesar untuk utang Trace A yang kami lakukan. Jumlahnya hampir 4 kali lebih banyak dari pembayaran yang kami lakukan pada 21 Juli 2021 lalu, yang sebesar USD 23,3 juta," kata Dileep.

Perseroan mampu melakukan pembayaran utang Trace A ke-15 ini karena sektor batu bara sudah lebih mendukung dan juga karena efisiensi yang dilakukan perusahaan.

Dileep menambahkan, pembayaran berikutnya, yakni pembayaran keenambelas atas utang Trace A akan jatuh tempo pada Januari 2022.

Dia menambahkan, kupon PIK dari 11 April 2017 hingga 18 Oktober 2021 atas trace B dan trace C juga sudah mulai dikapitalisasi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gerak Saham BUMI

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada perdagangan Senin, 18 Oktober 2021, saham BUMI ditutup melemah Rp 1 ke Rp 86 per saham, dibanding penutupan pada akhir pekan lalu, Jumat, 15 Oktober 2021 di Rp 87 per saham.

Kapitalisasi saham BUMI tercatat sebesar Rp 74,27 miliar.Saham BUMI dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 9.300. Saham BUMI berada di level tertinggi Rp 9.350 dan terendah Rp 9.200. Total frekuensi perdagangan 4.768 kali. Total volume perdagangan 72.028. Nilai transaksi Rp 66,9 miliar.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya