Adaro Energy Buka Suara Terkait Ikutan Bisnis Tes PCR

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memberikan penjelasan terkait adanya tuduhan terlibat bisnis tes PCR.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Nov 2021, 19:54 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2021, 19:48 WIB
Ilustrasi tes Swab, PCR
Ilustrasi tes Swab, PCR. (Photo by Mufid Majnun on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) angkat bicara mengenai tudingan keterlibatan di bisnis tes Polymerase Chain Reaction (PCR) melalui PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira menjelaskan, Adaro melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) bersama-sama dengan beberapa perusahaan dan Yayasan binaan perusahaan-perusahaan terkemuka nasional menginisiasi berdirinya GSI Lab. Ia mengatakan, pendirian GSI Lab ini tanpa ada niat mencari keuntungan bisnis.

"Ini karena tidak seperti bentuk badan hkum lainnya, Yayasan dilarang untuk membagikan keuntungan atau bentuk dividien kepada siapapun termasuk pengurus, pembina dan pendirinya, namun hanya untuk menjalankan program-program sosial berikutnya," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (4/11/2021).

Perempuan yang akrab disapa Ira ini mengatakan, Adaro sebagai perusahaan nasional yang beroperasi di Indonesia berkomitmen untuk senantiasa hadir dan berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk menanggulangi pandemi COVID-19 melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN).

"Komitmen Adaro ini diwujudkan melalui program Adaro berjuang untuk Indonesia yang dimulai sejak Maret 2020. Hingga Oktober 2021 Adaro telah memberikan bantuan senilai Rp 88,6 miliar,” tutur dia.

Adapun dukungan yang diberikan Adaro antara lain:

-Bantuan senilai Rp 22,75 miliar yang diberikan melalui BNPB selaku Koordinator Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease (COVID-19) pada 2020 dan 2021.

- Adaro juga menyediakan dana khusus untuk memastikan penanganan dan pencegahan penyebaran COVID-19 di wilayah operasional antara lain bekerjasama dengan Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS) membangun fasilitas laboratorium PCR serta kelengkapan rumah sakit perawatan pasien COVID-19 termasuk ICU juga bantuan armada 28 unit ambulans khusus bagi pasien COVID-19 senilai Rp 20,8 miliar.

- Pemberian 15.000 vaksin gratis untuk lima kabupaten di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah senilai Rp 20 miliar.

- Berkolaborasi membuat Rumah Oksigen Gotong Royong senilai Rp 15 miliar.

- Bantuan 1.000 konsentrator Oksigen sebesar Rp 12,6 miliar.

- Bantuan ventilator ke Rumah Sakit di Indonesia senilai Rp 9,1 miliar.

- Bantuan 1 juta masker medis dan non medis kepada seluruh karyawan serta para warga kabupaten-kabupaten di sekitar wilayah kerja Adaro  senilai Rp 4,1 M.

- Bantuan APD senilai Rp 2,6 miliar, dan lainnya.

“Selanjutnya Adaro melalui YABN, bersama-sama  dengan beberapa perusahaan dan yayasan binaan perusahaan-perusahaan terkemuka nasional, berinisiatif membentuk GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia lab) pada April 2020, sebagai bentuk dukungan percepatan penanganan COVID-19,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Memiliki Program Sosial

Tes Swab
Warga menjalani "swab test" di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta, Rabu (7/10/2020). Pemerintah menetapkan harga batas tes usap alias tes swab melalui PCR untuk mendeteksi Covid-19 agar mendorong masyarakat melakukan tes secara mandiri. (merdeka.com/Imam Buhori)

Ia menuturkan, pemilihan YABN sebagai pemegang saham GSI Lab mencerminkan niat Adaro yang tidak mencari keuntungan bisnis dari berdirinya GSI Lab ini karena tidak seperti bentuk badan hukum lainnya.

"Yayasan dilarang untuk membagikan keuntungan atau bentuk dividen kepada siapa pun, termasuk pengurus, pembina dan pendirinya, namun hanya untuk menjalankan program-program sosial berikutnya,” kata dia.

Ira mengatakan, GSI Lab juga hadir sebagai kewirausahaan sosial untuk memberikan alternatif pengujian PCR yang terjangkau dan terjamin mutunya. GSI Lab berkomitmen memberikan layanan pengujian PCR dengan presisi handal dan kecepatan tinggi sesuai dengan ketentuan pemerintah.

"Para shareholders GSI Lab berkomitmen untuk mencurahkan mayoritas dari keuntungan yang ada guna mengembangkan kekuatan sektor kesehatan Indonesia, terutama dalam bidang layanan pengujian berbasis PCR kepada masyarakat umum dan pemahaman ilmiah tentang tantangan genetik yang dihadapi masyarakat Indonesia,” ujar dia.

Selain itu, Ira mengatakan, sebagai wujud komitmen dari kewirausahaan sosial ini, GSI Lab, melalui program sosial #SwabAndSaveIndonesia, hingga saat ini terus membagikan PCR swab gratis kepada masyarakat Indonesia yang membutuhkan.

Terutama masyarakat kurang mampu dan petugas garda terdepan (frontliners) yang memiliki risiko tinggi terpapar.

GSI Lab juga memiliki program sosial #SolidaritySequence yang aktif membantu Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan test Whole Genome Sequencing (WGS) gratis.

Program ini untuk mendeteksi dan melakukan surveillance terhadap varian-varian SARS-CoV-2 yang beredar di Provinsi DKI Jakarta dan di seluruh Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya