Saham Tesla Turun Setelah Elon Musk Gelar Jajak Pendapat di Twitter

Saham Tesla turun 4,92 persen ke posisi USD 1.162 pada Senin, 8 November 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Nov 2021, 08:50 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2021, 08:50 WIB
Tesla sukses bangun 100 stasiun Supercharger di Shanghai
Tesla sukses bangun 100 stasiun Supercharger di Shanghai

Liputan6.com, Jakarta - Saham Tesla melemah hampir lima persen pada perdagangan Senin, 8 November 2021 waktu setempat setelah CEO Elon Musk bertanya kepada pengikutnya di Twitter apakah dia harus menjual 10 persen saham Tesla.

Saham Tesla turun 4,92 persen ke posisi USD 1.162 pada Senin, 8 November 2021. Dalam jajak pendapat Twitter yang diunggah pada Sabtu, Musk menuturkan banyak yang dibuat akhir-akhir ini dari keuntungan yang belum direalisasi sebagai sarana penghindaran pajak. Jadi Elon Muskmengusulkan untuk menjual 10 persen saham Tesla. “Apakah Anda mendukung ini?”

Miliarder itu memberi pilihan untuk memilih ya dan tidak. Elon Muskberjanji untuk mematuhi hasil jajak pendapat, apa pun hasilnya. Sekitar 3.519.252 orang menjawab, dan 57,9 persen dari mereka memilih ya.

Musk sebelumnya mengatakan akan menjual sahamnya dalam jumlah besar pada kuartal IV 2021. Pada September 2021, Musk menuturkan, tarif pajak marjinalnya akan lebih dari 50 persen ketika opsi saham berakhir di Tesla. Ia sudah berencana untuk menjual segera.

option saham atau opsi saham adalah sebuah kontrak yang memberikan hak kepada investor untuk membeli atau menjual suatu saham pada harga dan tanggal tertentu, tetapi mereka tak wajib melaksanakan hak tersebut.

"Saya memiliki banyak opsi yang akan kadaluwarsa pada awal tahun depan, jadi banyak opsi akan dijual pada kuartal IV, karena saya harus melakukannya atau mereka akan kadaluwarsa,” ujar dia dilansir dari CNBC, Selasa (9/11/2021).

Jefferies menaikkan target harga saham Tesla dari USD 950 menjadi USD 1.400 dalam sebuah catatan. Analis Phillpe Houchois menulis, tanpa mengabaikan risiko eksekusi, Tesla mencapai posisi dapat seimbangkan keterjangkauan dan kecepatan, tujuan yang sama pentingnya dengan keuntungan dalam visi Elon Musk.

“Tesla tampaknya akan mendapatkan bagian dari OEM besar yang berpotensi klaim bagian yang tidak proporsional dari kumpulan laba industri dalam 3-5 tahun mendatang karena warisan memasuki fase transisi EV yang dilutif margin,” ujar dia.

Anggota dewan Tesla saat ini dan mantan dewan lainnya termasuk Robyn Denholm, Kimbal Musk, Ira Ehrenpreis dan Antonio Gracias juga melepas ratusan juta dolar AS saham Tesla sejak 28 Oktober 2021 seiring saham Tesla melonjak di bursa Nasdaq.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tagihan Pajak Elon Musk

FOTO: Elon Musk Jadi Saksi Sidang Akuisisi SolarCity
Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). CEO Tesla tersebut menjadi saksi pertama dalam persidangan terkait masalah akuisisi SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

CNBC menyebutkan, tidak peduli hasil jajak pendapat Twitter, Musk akan mulai menjual jutaan saham pada kuartal ini. Hal itu karena ia menghadapi tagihan pajak yang menjulang lebih dari USD 15 miliar atau sekitar Rp 213,71 triliun (asumsi kurs Rp 14.247 per dolar AS).

Opsi sahamnya berakhir pada Agustus 2022, tetapi untuk menjalankannya dia harus membayar pajak penghasilan atas keuntungan tersebut.

Lantaran opsi dikenai pajak sebagai imbalan karyawan, opsi itu akan dikenakan pajak pada tingkat pendapatan biasa atas, atau 37 persen ditambah pajak investasi bersih 3,8 persen. Ia juga harus membayar tarif pajak tertinggi 13,3 persen di California, sejak opsi diberikan dan sebagian diperoleh saat dia menjadi wajib pajak California.

Jika digabungkan, tarif pajak negara bagian dan federal akan menjadi 54,1 persen. Jadi total tagihan pajak atas opsinya dengan harga saat ini akan menjadi USD 15 miliar.

Namun, Elon Musk belum konfirmasi tagihan pajak. “Perhatikan, saya tidak mengambil gaji tunai, dan bonus dari mana pun. Saya hanya punya stok, jadi satu-satunya cara bagi saya untuk membayar pajak secara pribadi dengan menjual saham,” tulis dia.

Dari kepemilikan Tesla yang cukup besar, Musk memiliki opsi 22.862.050 saham seharga USD 6,24 yang akan berakhir pada 13 Agustus 2022. Opsi ini diberikan kepadanya pada 2012.

Pada Oktober, Partai Demokrat mengusulkan pajak atas keuntungan investasi miliarder setiap tahun untuk membantu membiaya paket sosial dan iklim Presiden AS Joe Biden senilai USD 1,75 triliun. Apa yang disebut pajak penghasilan miliarder juga akan menutup celah yang memungkinkan orang kaya menunda pajak capital gain tanpa batas.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya