Liputan6.com, Jakarta - Penyedia alat berat/alat konstruksi & pendukungnya, PT Intraco Penta Tbk (INTA) mencatat penjualan alat berat naik sebesar 19 persen menjadi sebesar Rp247,1 miliar hingga akhir November 2021, dibanding periode sama tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan penjualan alat berat kami hingga November 2021, salah satunya didorong oleh meningkatnya penjualan alat berat merek LiuGong," kata Direktur Intraco Penta Eddy Rodianto melalui siaran persnya, yang diterima Liputan6.com, Selasa, 28 Desember 2021.
Baca Juga
Hingga November 2021, penjualan alat berat merek LiuGong tercatat sebesar Rp100,1 miliar, melonjak 559 persen dibandingkan dengan periode sama pada 2020.
Advertisement
Peningkatan penjualan alat berat tersebut juga didorong oleh meningkatnya permintaan untuk sektor di luar pertambangan seperti sektor pertanian, kehutanan, perkebunan, industri umum, infrastruktur, transportasi, dan migas.
Hingga akhir November 2021, penjualan alat berat Intraco Penta di luar sektor tambang naik sebesar 25 persen. Pihaknya optimistis hingga akhir tahun, penjualan alat berat masih akan melanjutkan tren yang baik, seiring dengan mulai membaiknya perekonomian dan berjalannya proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.
Hingga akhir kuartal III (Q3) 2021, Intraco Penta mencatatkan pendapatan sebesar Rp443,8 miliar. Hingga periode tersebut, pendapatan perseroan masih didominasi oleh penjualan alat berat dan juga suku cadang.
Untuk meningkatkan kinerjanya, Intraco Penta akan terus menangkap peluang-peluang baru tidak hanya dari bisnis penjualan alat berat, namun juga dari lini bisnis lain seperti lini bisnis fabrikasi dan infrastruktur, serta lini bisnis pembangkit listrik. Perseroan terus mengupayakan perbaikan kinerja untuk semua lini bisnis pada masa mendatang.
Perseroan juga berupaya membantu seluruh anak usahanya, termasuk anak usahanya di bidang pembiayaan, yaitu PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN) dalam mendapatkan investor baru dan memperbaiki kinerja di tahun-tahun berikutnya.
Sementara dari lini bisnis fabrikasi dan infrastruktur melalui anak usahanya PT Columbia Chrome Indonesia (CCI), pada 2022 akan terus melanjutkan proyek tol Solo-Yogya.
Selain itu, CCI juga akan mulai memasuki proyek migas seperti pembuatan Pertashop/Fabricator, dan pembuatan Tangki Kompresor tekanan tinggi.
"Selain terus memperkuat core bisnis kami, kinerja dari semua lini bisnis dan anak usaha juga kami kembangkan dan optimalkan," kata Eddy.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kembangkan Lini Bisnis Pembangkit Listrik
Selain menangkap peluang baru dari bisnis fabrikasi dan insfrastruktur, perseroan juga mengembangkan lini bisnis pembangkit listrik. Pihaknya telah beroperasi secara penuh dan mampu memenuhi kontrak penjualan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Kami berharap, dengan dijalankannya proyek-proyek baru, dan membaiknya kinerja dari masing-masing anak usaha kami, bisa memberi kontribusi positif bagi kinerja kami ke depan," kata Eddy.
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement