10 Saham Catat Koreksi Terbesar pada 31 Oktober-4 November 2022

Di tengah koreksi IHSG, 10 saham catat koreksi terbesar pada 31 Oktober-4 November 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Nov 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2022, 13:00 WIB
Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun terbatas pada 31 Oktober-4 November 2022. IHSG melemah 0,15 persen ke posisi 7.045,52. Pada pekan lalu, IHSG sempat berada di posisi 7.056,04.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (6/11/2022), kapitalisasi pasar bursa melemah 0,27 persen menjadi Rp 9.342,69 triliun dari Rp 9.368,32 triliun pada pekan lalu.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan IHSG selama sepekan dipengaruhi oleh rilis data ekonomi baik dari dalam dan luar negeri.

“Dari luar negeri kita dapat cermati laju inflasi yang masih tinggi di negara-negara Eropa dan naiknya suku bunga the Federal Reserve (the Fed) ke level 4 persen sesuai dengan estimasi konsensus, di samping itu, ada kenaikan imbal hasil UST note 10 years ke angka 4 persen,” ujar dia.

Herditya menilai, investor pun masih khawatir dan mencermati akan kebijakan moneter the Fed yang akan semakin ketat dan agresif dalam membendung inflasi di Amerika Serikat (AS) dengan target 2 persen.

Dari dalam negeri, terdapat rilis data inflasi Oktober yang cenderung turun ke angka 5,71 persen YoY. Pada September 2022 tercatat 5,95 persen. “Dan juga masih adanya rilis kinerja emiten-emiten dalam negeri yang turut mempengaruhi pergerakan IHSG,” tutur dia.

Pada pekan ini, sektor saham yang menghijau dan koreksi hampir berimbang. Sektor saham yang melemah selama sepekan antara lain indeks sektor saham IDXindustry merosot 3,2 persen, dan catat koreksi terbesar.

 

Sektor Saham

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian indeks sektor saham IDXnonsiklikal susut 1,08 persen, indeks sektor saham iDXhealth melemah 1,74 persen, indeks sektor saham IDXfinance terpangkas 0,93 persen, indeks sektor saham IDXproperty merosot 0,07 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur terpangkas 1,32 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy menguat 0,13 persen, indeks sektor saham IDXbasic bertambah 4,31 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal menanjak 2,04 persen, indeks sektor saham IDXtechno bertambah 2,32 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi mendaki 2,38 persen.

Investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 186,50 miliar pada Jumat, 4 November 2022. Pada pekan ini, investor asing membukukan aksi beli saham sebesar Rp 636,83 miliar. Sepanjang 2022, investor asing membukukan aksi beli saham sebesar Rp 80,42 triliun.

Di tengah koreksi IHSG, 10 saham catat koreksi terbesar pada 31 Oktober-4 November 2022. 10 saham itu merosot bahkan melebihi tekanan IHSG. Berikut 10 saham top losers atau melemah tajam pada Minggu (6/11/2022):

10 Saham Top Losers pada 31 Oktober-4 November 2022

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

1.PT Asiaplast Industries Tbk (APLI)

Saham APLI merosot 27,82 persen menjadi Rp 192 per saham dari pekan lalu Rp 266 per saham.

2.PT Singaraja Putra Tbk (SINI)

Saham SINI merosot 22,90 persen menjadi Rp 202 per saham dari pekan lalu Rp 262 per saham.

3.PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI)

Saham MTWI merosot 21,29 persen menjadi Rp 159 per saham dari pekan lalu Rp 202 per saham.

4.PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA)

Saham ASHA merosot 20,22 persen menjadi Rp 142 per saham dari pekan lalu Rp 178 per saham.

5.PT Paninvest Tbk (PNIN)

Saham PNIN merosot 18,83 persen menjadi Rp 1.595 per saham dari pekan lalu Rp 1.965 per saham.

6.PT Panin Financial Tbk (PNLF)

Saham PNLF merosot 18,05 persen menjadi Rp 545 per saham dari pekan lalu Rp 665 per saham.

7.PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC)

Saham ZINC merosot 18,03 persen menjadi Rp 50 per saham dari pekan lalu Rp 61 per saham.

8.PT Atlas Resources Tbk (ARII)

Saham ARII merosot 17,92 persen menjadi Rp 284 per saham dari pekan lalu Rp 346 per saham.

9.PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN)

Saham SKRN merosot 16,84 persen menjadi Rp 1.605 per saham dari pekan lalu Rp 1.930 per saham.

10.PT Kino Indonesia Tbk (KINO)

Saham KINO merosot 16,59 persen menjadi Rp 1.735 per saham dari pekan lalu Rp 2.080 per saham.

 

Penutupan IHSG pada 4 November 2022

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menguat pada perdagangan saham Jumat (4/11/2022). Penguatan IHSG tersebut terjadi di tengah tiga sektor saham yang menguat.

Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,16 persen ke posisi 7.045,52. Indeks LQ45 menguat 0,47 persen ke posisi 1.005,98. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Jelang akhir pekan ini, IHSG bergerak di zona merah sepanjang perdagangan, dan sentuh posisi terendah 6.973,31.

Kemudian IHSG berbalik arah menghijau dan naik tipis hingga ke posisi tertinggi 7.045,52. Sebanyak 211 saham menguat dan 167 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.163.322 kali dengan volume perdagangan 20 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.716.

Sebagian besar sektor saham melemah. Sedangkan indeks sektor saham IDXbasic menguat 1,66 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi menanjak 1,2 persen dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal bertambah 0,11 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melemah 0,29 persen, indeks sektor saham IDXindustry melemah 0,32 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,18 persen, indeks sektor saham IDXheatlh susut 0,21 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXfinance merosot 0,76 persen, indeks sektor saham IDXproperty melemah 0,41 persen, indeks sektor saham IDXtechno merosot 0,41 persen, dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur terpangkas 0,79 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya