Liputan6.com, Jakarta - Ramadhan dan Lebaran menjadi salah satu perayaan yang dinanti masyarakat Indonesia yang sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam. Pada momen tersebut, orang-orang biasanya banyak melakukan belanja, seperti untuk baju, bingkisan, dan keperluan lain dalam sebagai bentuk perayaan usai puasa satu bulan lamanya.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo menyebutkan, setidaknya ada sejumlah sektor yang memiliki prospek cerah selama Ramadhan dan Lebaran. Sektor-sektor tersebut seperti konsumer dan sektor retail.
Baca Juga
"Saham sektor konsumer, dan sektor retail bisa menjadi pilihan pada saat momen ramadhan, seperti MYOR, ICBP, MAPI, dan LPPF,” sebut Azis kepada Liputan6.com, Minggu (25/3/2023).
Advertisement
Untuk menambah keberkahan dari investasi di pasar saham, investor dapat memilih saham syariah dari dengan beberapa pertimbangan, selain mengacu pada sektor saham yang berpotensi moncer selama Ramadhan seperti konsumer dan retail. Sebagai rujukan, Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini memiliki lima indek saham syariah.
Antara lain, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Indeks (JII), Jakarta Islamic Index 70 (JII70 Index), IDX-MES BUMN 17, dan DX Sharia Growth (IDXShagrow).
"Strategi pada saham syariah bisa dilihat bagaimana valuasi serta prospek dari saham tersebut. Atau bisa dilakukan trading buy jika saham tersebut memiliki potensi untuk naik,” imbuh Azis.
Senada, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta Utama juga jagokan saham sektor konsumer khususnya non siklikal dan finansial.
Sektor Saham Keuangan dan Konsumer Non Siklikal
Selain tingginya mobilitas masyarakat usai dicabutnya PPKM, Nafan juga mencermati Ramadhan dan Lebaran 2023 bertepatan dengan tahun kampanye menuju Pemilu 2024.
“Bisa dicermati untuk sektor finansial dan konsumer non siklikal. Itu yang termasuk yang pilihan utama dari kami sehubungan dengan aktivitas konsumsi pada bulan suci ramadhan, idul fitri, maupun pemilu 2024 di mana kampanye akan mulai dilakukan tahun ini,” kata Nafan.
Sementara sektor finansial dinilai menjadi penopang pertumbuhan kredit yang diproyeksikan tumbuh double digit pada 2023. Untuk sektor ini, bank-bank dengan kapitalisasi besar bisa dipertimbangkan. “Jadi ini bisa berikan katalis positif, di mana pada ramadhan dan lebaran biasanya transaksi juga akan meningkat secara riil,” imbuh Nafan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Meneropong Prospek Saham Ritel dan Konsumsi saat Ramadhan Tanpa PPKM
Sebelumnya, Ramadhan kali ini terasa lebih semarak, seiring pencabutan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku selama pandemi Covid-19. Banyak orang-orang yang mulai beraktivitas di luar rumah, sehingga turut mengerek konsumsi.
Assurance & Advisory Partner Grant Thornton Indonesia, Ciwi Paino menyebutkan setidaknya ada dua sektor yang berpotensi cuan selama ramadhan kali ini. Yakni ritel dan konsumsi. Menurut dia, prospek sektor konsumsi terdongkrak oleh pemulihan aktivitas masyarakat sehingga mendukung tren penjualan pada 2023.
Hal ini didukung oleh meningkatnya belanja dan konsumsi masyarakat yang juga memperoleh pendapatan tambahan dalam bentuk Tunjangan Hari Raya (THR) atau gaji ke-13.
"Memasuki bulan ramadhan, saham-saham ritel dan konsumsi kerap menjadi favorit. Prospek sektor konsumsi terdongkrak oleh pemulihan aktivitas masyarakat sehingga mendukung tren penjualan di 2023. Hal ini didukung oleh meningkatnya belanja dan konsumsi masyarakat yang juga memperoleh pendapatan tambahan dalam bentuk Tunjangan Hari Raya (THR) atau gaji ke-13”, ungkap Ciwi dikutip Jumat (24/3/2023).
Melansir data RTI, berikut kinerja saham ritel dan konsumsi pada 21 Maret 2023:
HERO - Hero Supermarket naik 13,93 persen ke posisi 1.390
MPPA - Matahari Putra Prima naik 1,22 persen ke posisi 83
RANC - Supra Boga Lestari naik 2,19 persen ke posisi 700
RALS - Ramayana Lestari Sentosa naik 0,81 persen ke posisi 620
AMRT - Sumber Alfaria Trijaya naik 1,75 persen ke posisi 2.900
MIDI - Midi Utama Indonesia turun 1,08 persen ke posisi 366
LPPF - Matahari Department Store turun 1,92 persen ke posisi 4.600
MAPI - Mitra Adiperkasa turun 1,97 persen ke posisi 1.495
UNVR - Unilever Indonesia naik 0,96 persen ke posisi 4.200
HMSP - Hanjaya Mandala Sampoerna naik 1,32 persen ke posisi 1.155
ICBP - Indofood CBP Sukses Makmur naik 0,78 persen ke posisi 9.700
KLBF - Kalbe Farma naik 1,84 persen ke posisi 2.210
GGRM - Gudang Garam turun 2,3 persen ke posisi 24.450
INDF - Indofood Sukses Makmur turun 1,21 persen ke posisi 6.125
MYOR - Mayora Indah turun 1,54 persen ke posisi 2.550
CMRY - Cisarua Mountain Dairy naik 0,22 persen ke posisi 4.470
SIDO - Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul naik 0,61 persen ke posisi 825
GOOD - Garudafood Putra Putri Jaya naik 0,43 persen ke posisi 468