Liputan6.com, Jakarta - Trader saham acap menggunakan analisis teknikal dalam mengamati pergerakan harga saham. Dalam praktiknya, trader mungkin akan menemui momentum breakout, yakni momen yang terjadi ketika harga saham melewati batas atas atau level resistance maupun batas bawah atau level support.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani menjelaskan, misalnya pergerakan harga saham mengalami penguatan hingga menembus batas resistance (breakout) dapat mengindikasikan harga saham akan melanjutkan tren kenaikan yang lebih tinggi.
Baca Juga
Breakout terdiri dari dua jenis, yaitu yakni true breakout dan false breakout. True breakout terjadi ketika pergerakan harga saham telah melewati suatu level dan tidak berbalik arah dan melanjutkan penembusan atau rally.
Advertisement
"Jika diperhatikan menggunakan candlestick chart, true breakout akan terkonfirmasi ketika body dari candlestick tersebut melewati atau menembus level resistance maupun support dan diikuti oleh peningkatan volume," kata Chisty dalam keterangannya, dikutip Minggu (23/4/2023).
False breakout atau breakout palsu terjadi ketika pergerakan harga saham telah melewati suatu level tertentu namun kemudian berbalik arah dan tidak melanjutkan tren penguatan (bullish) atau pelemahan (bearish). Kondisi tersebut juga dikenal dengan istilah patah tren. Berbeda dengan true breakout, false breakout akan terkonfirmasi menggunakan candlestick chart saat bagian ekor candlestick menembus garis, namun tidak diikuti bagian body dari candlestick.
Trader yang terjebak dengan false breakout berpotensi membeli saham di harga pucuk. Hal ini diakibatkan aksi ambil untung (profit taking) di area resistance sehingga tekanan jual yang tinggi membuat harganya turun.
Agar terhindar dari risiko false breakout, trader harus melihat harga dalam time frame yang lebih panjang, analisis pergerakan harga dari waktu ke waktu, dan menggunakan indikator pembantu seperti MA, MACD, dan Stochastic,” jelas Chisty.
Agar tak terjebak pembelian saham di harga pucuk, berikut ini adalah tips terhindar dari false breakout:
Tips Terhindar dari False Break Out
Mengetahui fundamental untuk melihat tren yang kuat di pasar saham
Ketika suatu saham sedang berada dalam tren yang kuat dan didukung oleh fundamental yang baik, maka potensi saham tersebut untuk breakout level resistance sangat besar. Berita tentang saham tertentu berpotensi mempengaruhi dan menggerakkan harga saham secara signifikan. Untuk memantau tren, trader dapat menggunakan layanan notifikasi berita trending saham di aplikasi Ajaib.
Gunakan candle untuk validasi breakout
Jika melihat ada potensi suatu saham mengalami breakout, sebaiknya trader sebaiknya menunggu hingga breakout tersebut terkonfirmasi valid dengan melihat bentuk candle ketika penutupan pasar. Trader dapat memanfaatkan fitur Advance Charting di aplikasi Ajaib untuk melihat indikator teknikal penting seperti, Moving Average (MA), Exponential Moving Average (EMA), dan Bollinger Band (BB). Indikator tersebut berfungsi memberikan konfirmasi pergerakan tren dari suatu saham.
Amati volume trading
Breakout disertai dengan volume trading yang tinggi pertanda sebuah tren akan berlanjut. Begitupun sebaliknya, breakout yang terjadi pada saat volume perdagangan rendah, maka harga saham berpotensi mengalami pembalikan arah (false breakout).
Perhatikan Level Stop Loss dan Take Profit
Untuk mitigasi risiko trading dengan acuan breakout, trader dapat memasang Stop Loss tepat di titik support yang telah ditentukan.
“Stop Loss ini penting agar trader tidak mengalami kerugian yang terlalu besar jika harga saham mengalami breakout di level support,” ujar Chisty.
Begitupun jika Trader ingin mendapatkan keuntungan maksimal bisa menggunakan fitur di aplikasi Ajaib, yaitu Take Profit di level resistance yang telah ditentukan.
Advertisement
Kinerja IHSG Jelang Libur Lebaran 2023
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan jika nilai kapitalisasi pasar Bursa jelang libur Lebaran Idul Fitri meningkat 1,14 persen menjadi Rp 9.672,913 triliun dari Rp 9.563,523 triliun pada penutupan sepekan yang lalu.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan perdagangan yang singkat ini berada pada level 6.821,807 atau meningkat 0,05 persen dari posisi 6.818,574 pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, perubahan sebesar 10,85 persen dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa, yaitu menjadi 1.075.980 dari 1.206.881 transaksi pada pekan lalu.
Rata-rata volume transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 21,27 persen menjadi 12,427miliar saham dari 15,784 miliar saham pada pekan sebelumnya
Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,377 triliun dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 16,083 triliun.
Pada pekan yang singkat menjelang libur Idulfitri 1444 H, BEI kedatangan 3 Perusahaan Tercatat ke-32, 33 dan 34 pada tahun 2023.
Pada Selasa (18/4), saham PT Era Digital Media Tbk (AWAN) tercatat pada Papan Pengembangan BEI. AWAN bergerak pada sektor Technology dengan subsektor Software & IT Services. Selain itu, AWAN bergerak pada industri dan subindustri Online Applications & Services.
Selanjutnya masih pada hari yang sama, PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) resmi mencatatkan saham dan warannya pada Papan Akselerasi BEI.
MENN bergerak pada sektor Technology dengan subsektor Technology Hardware & Equipment. MENN bergerak pada industri Electronic Equipment, Instruments & Components dan subindustri Electronic Equipment & Instruments.
Perusahaan Lainnya
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) turut mencatatkan sahamnya pada Papan Pengembangan BEI di hari yang sama. MBMA bergerak pada sektor dan subsektor Basic Materials.
MBMA bergerak pada industri Metals & Minerals dan subindustri Diversified Metals & Minerals. Pada Senin (17/4), Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembali menyelenggarakan Corporate Social Responsibility (CSR) pemberian Bingkisan Ramadan kepada petugas Gedung BEI.
Kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi SRO atas dedikasi para petugas tersebut dan sebagai wujud kepedulian sosial terhadap lingkungan kerja.
Acara ini merupakan agenda tahunan SRO setiap bulan Ramadan. Acara dihadiri oleh Direktur Utama BEI Iman Rachman, Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI Sunandar, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI Risa E. Rustam, Direktur KPEI Umi Kulsum, serta Direktur KSEI Supranoto Prajogo.
Data perdagangan BEI selama periode tanggal 17 sampai dengan 18 April 2023 ditutup bervariasi namun masih dalam teritori positif. Peningkatan sebesar 9,52% terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa, yaitu menjadi Rp 9,965 triliun dari Rp 9,099 triliun pada pekan sebelumnya.
Advertisement
