Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung pada penutupan perdagangan saham Kamis, 8 Juni 2023. Penguatan IHSG tersebut di tengah aksi jual investor asing dan mayoritas sektor saham menghijau.
Dikutip dari data RTI, pada penutupan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meroket 0,70 persen ke posisi 6.666,33. Indeks LQ45 bertambah 0,85 persen ke posisi 953,38. Sebagian besar indeks acuan menghijau.
Baca Juga
Pada penutupan perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.666,33 dan terendah 6.598,42. Sebanyak 297 saham menguat dan 219 saham melemah. 220 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.332.411 kali dengan volume perdagangan 19,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.887.
Advertisement
Investor asing kembali melakukan aksi jual saham. Pada perdagangan Kamis, 8 Juni 2023, investor asing menjual saham Rp 387,07 miliar. Sepanjang 2023, investor asing mencatatkan aksi beli Rp 20,6 triliun.
Secara indeks sektor saham (IDX-IC), mayoritas sektor saham melambung kecuali sektor saham basic melemah 0,37 persen dan sektor saham properti susut 0,71 persen. Sementara itu, sektor saham energi naik 1,16 persen, sektor saham industri bertamabh 0,51 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,50 persen, dan sektor saham siklikal naik tipis 0,10 persen.
Selain itu, sektor saham kesehatan bertambah 0,78 persen, sektor saham keuangan naik 0,76 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,40 persen, sektor saham transportasi menguat 0,77 persen dan sektor saham teknologi mencatat lonjakan terbesar dengan naik 2,14 persen.
Top Gainers-Losers pada 8 Juni 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham VICO melambung 34,62 persen
- Saham DWGL melambung 22,13 persen
- Saham MTSM melambung 21,48 persen
- Saham MREI melambung 16,44 persen
- Saham VINS melambung 15,84 persen
Saham-saham yang masuk top losers:
- Saham HRTA merosot 14,87 persen
- Saham INDX merosot 14,75 persen
- Saham AMAN merosot 14,60 persen
- Saham SAGE merosot 13,98 persen
- Saham NRCA merosot 11,17 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham LAJU tercatat 70.068 kali
- Saham IRSX tercatat 54.512 kali
- Saham KAYU tercatat 41.844 kali
- Saham GOTO tercatat 33.534 kali
- Saham INDX tercatat 33.445 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BMRI senilai Rp 871,8 miliar
- Saham GOTO senilai Rp 613,4 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 504,1 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 484,1 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 328,4 miliar
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik pada 8 Juni 2023
Bursa saham Asia Pasifik melemah seiring bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang berhenti reli. Di sisi lain, investor juga menilai lebih lanjut data ekonomi yang dirilis pekan ini.
Dikutip dari CNBC, indeks saham Australia melemah 0,26 persen ke posisi 7.099,7 dan alami koreksi tiga hari berturut-turut. Hal ini terjadi setelah surplus perdagangan turun lebih dari yang diperkirkaan menjadi 11,16 miliar dolar Australia (USD 7,4 miliar) pada April.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 memperpanjang koreksi dari Rabu di tengah sesi yang bergejolak. Indeks Nikkei 225 melemah 0,85 persen dan ditutup ke posisi 31.641,27. Indeks Topix melemah 0,67 persen ke posisi 2.191,5.
Produk domestik bruto (PDB) tahunan Jepang pada kuartal I 2023 direvisi menjadi 2,7 persen, lebih tinggi dari 1,9 persen yang diharapkan oleh ekonom yang disurvei oleh Reuters. PDB tersebut juga lebih tinggi dari rilis awal 1,6 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan melemah tipis 0,18 persen ke posisi 2.610,85. Indeks Kosdaq tergelincir 0,52 persen ke posisi 876,13.
Indeks Hang Seng Hong Kong memperpanjang reli pada perdagangan Rabu pekan ini, dan naik 0,12 persen. Sedangkan bursa saham China melawan tren dan membalikkan penurunan sebelumnya.
Indeks Shanghai naik 0,49 persen ke posisi 3.213,59 dan indeks Shenzhen merosot 0,13 persen ke posisi 10.722,87, dan menguat dari level terendah dalam tujuh bulan.
Bank sentral India telah mempertahankan suku bunga 6,5 persen untuk dua kalinya berturut-turut, sesuai dengan harapan dari ekonom yang disurvei Reuters.